Nih, Aturan Strata Title di Singapura!

Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta – Singapura adalah kiblat dalam urusan perumahan dan permukiman. Keberhasilan Negeri Singa membangun dan mengelola public housing (rumah rakyat) menjadi contoh bagi setiap negara yang tengah menyusun kebijakan perumahan dan permukiman, termasuk juga urusan pengelolaan hunian jangkung.
Dalam rangka berbagi pengetahuan dan pengalaman setiap negara dalam mengelola bangunan tinggi, pada 17 Februari 2021, perwakilan Federasi Realestat Internsional (FIABCI) Singapura Teo Poh Siang berbagi pemahaman seputar pengelolaan rusun kepada FIABCI Indonesia, FIABCI Malaysia, dan FIABCI Thailand.
“Di Singapura, ada dua cara pemilihan suara dalam rumah susun. Pertama adalah ‘One (Strata) Lot, One Vote‘ dan yang kedua ialah ditentukan dari share value yang ditentukan besar ukuran dari masing – masing Lot (seperti Nilai Perbandingan Proporsional atau NPP di Indonesia),” tukas Teo.
Adapun aturan ‘One Lot One Vote‘ digunakan untuk pemilihan board (semacam Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun atau P3SRS di Indonesia). Sedangkan pemilihan suara berdasarkan share value atau NPP digunakan untuk pengambilan keputusan dalam P3SRS di Singapura.
“Di Singapura satu lot besar punya jumlah suara yang sama dengan satu lot kecil. Namun hukum Singapura membolehkan pemilik lot besar memecah lot besar menjadi beberapa lot yang kecil,” kata penulis buku berjudul ‘A Practical Guide to Strata Management in Singapore‘.
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya tinggal di bangunan tinggi, peraturan rumah susun di Singapura telah diamandemen hingga tiga puluh satu kali sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 1967. Hal tersebut dilakukan oleh Singapura untuk memberikan kenyamanan pada semua orang yang berperan dalam pembangunan satu bangunan tinggi, mulai dari pemilik, pengembang, pengurus, hingga penghuni maupun penyewa rusun.
“Saat ini aturan pengelolaan rusun di Singapura diatur oleh dua aturan, yakni Building Maintenance and Strata Management Act dan Land Titles (Strata) Act,” ucap Teo Poh Siang menjelaskan bagaimana Singapura benar – benar serius membuat warganya nyaman tinggal di bangunan tinggi.
Untuk bangunan mixed-used yang memuat hunian, hotel, perkantoran, dan lain sebagainya, aturan di Singapura memungkinkan untuk dapat dibentuk P3SRS terpisah masing-masing untuk rumah susun, perkantoran, mall, atau hotel. Namun demikian, tetap harus juga dibentuk P3SRS Utama, yang anggotanya terdiri dari setiap pengurus dari masing-masing PPPSRS.
“Di Singapura juga pedoman tentang share value diatur oleh Pemerintah,” ujar Teo dalam kesempatan tersebut. “Secara keseluruhan peraturan ini dirasa sudah cukup adil bagi pengembang maupun pemilik,” ungkap penerima The Public Service Medal dari Presiden Singapura atas kontribusinya terhadap negara Singapura. (BRN)