Angka Backlog Perumahan Turun Jadi 9,9 Juta Tahun 2023

0
2980
Ilustrasi Penataan Ruang di Kawasan Perkotaan (Foto: Ditjen Perumahan PUPR) RDTR

Cianjur – Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Tahun 2023 mencatat kesenjangan angka kebutuhan rumah (backlog) kepemilikan rumah sepanjang tahun 2023 turun menjadi 9,9 juta unit dari tahun sebelumnya yaitu 10,5 juta unit. Angka backlog kelayakan hunian juga mengalami penurunan signifikan dari 16,14 juta unit (2022) menjadi 14,84 juta unit pada tahun 2023.

“Tren angka backlog kepemilikan rumah terus mengalami penurunan dari 12,75 juta unit pada tahun 2020 menjadi 12,72 unit di 2021. Angkanya berkurang lagi menjadi 10,51 juta unit pada tahun 2022 dan menjadi 9,95 juta unit di tahun 2023,” papar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto, dalam paparannya yang dikutip Rabu, 13 Desember 2023.

Pertumbuhan kepemilikan dan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni ini sejalan dengan arah kebijakan pembangunan perumahan dalam RPJMN 2020 – 2024. “Arah kebijakan pembangunan perumahan pada RPJMN 2020 – 2024 antara lain meningkatkan jumlah rumah tangga yang menghuni rumah layak dari semula 56,51% menjadi 70%,” kata Iwan.

Iwan mengatakan, sejumlah isu utama perumahan antara lain rumah tidak layak huni, jumlah pasokan yang belum mampu mengejar kebutuhan akibat variabel harga maupun lokasi hunian. Isu lainnya adalah penanganan dan pencegahan permukiman kumuh. “Selain itu, dalam kondisi faktual, terdapat permintaan untuk penyediaan hunian yang tidak hanya layak. Namun juga memenuhi kriteria ramah lingkungan (green) dan ramah teknologi (smart),” kata Iwan.

Rumah Layak

Pada kesempatan terpisah, Ida Eridawaty Harahap dari Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS memaparkan, perspektif penghitungan data backlog perumahan menggunakan dua pendekatan yakni kepemilikan rumah dan kelayakan huni. “Selain backlog kepemilikan, Susenas juga mendata tentang rumah berkualitas, layak huni, dan dapat diakses oleh semua kalangan,” kata Ida saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja Kegiatan Direktorat Rumah Umum dan Komersial Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, di Cianjur, Jawa Barat, Senin, 11 Desember 2023.

Berdasarkan Susenas Maret 2023, persentase rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri pada tahun 2023 sebesar 84,79%. Sedangkan rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri, namun memiliki rumah di tempat lain sebesar 1,65%. “Adapun persentase rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri dan tidak memiliki rumah di tempat lain sebanyak 13,56%. Angka ini yang merupakan data backlog sebesar 9,95 juta unit pada tahun 2023,” kata Ida.

Tabel Backlog Perumahan

Data2020 (juta)2021(juta)2022 (juta)2023 (juta)
Kepemilikan 12,7512,7210,519,90
Kelayakan Huni16,6216,4216,1414,84
Sumber: BPS, Susenas Maret 2023

Dalam Susenas tersebut, BPS melakukan survei terhadap empat aspek, yaitu soal ketahanan bangunan, luas tempat tinggal yaitu luas lantai per kapita ≥7,2 m2, akses terhadap sumber air minum layak dan akses terhadap sanitasi layak. (BRN)