
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) mencatat realisasi investasi sektor properti (Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran) mencapai Rp24,9 triliun di Triwulan I-2022. Sementara secara total, capaian realisasi investasi di tanah air pada Triwulan I-2022 sebesar Rp282,4 triliun. Anka tersebut lebih tinggi 28,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
“Dengan peningkatan persentase capaian realisasi investasi triwulan I/2022 meningkat menjadi dua digit dibanding triwulan I/2021. Hal ini menunjukkan keyakinan investor dalam dan luar negeri semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah khususnya di bidang investasi,” ujar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia, dalam keterangan resminya, Kamis 28 April 2022.
Untuk sektor properti, realisasi investasi properti yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp17,467 triliun. Sementara itu, realisasi investasi properti dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp7,496 triliun.
Lima Besar
Berdasarkan data dari BKPM, lima besar realisasi investasi baik PMDN dan PMA adalah yang pertama sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (Rp39,7 triliun, 14,0 persen). Kedua, transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp39,5 triliun, 14,0 persen). Ketiga, pertambangan (Rp35,2 triliun, 12,5 persen).
Posisi keempat, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (Rp24,9 triliun, 8,8 persen). Kelima, listrik, gas, dan air (Rp23,1 triliun, 8,2 persen). Sektor industri pengolahan masih memegang peranan sangat penting dalam peningkatan realisasi investasi dan tetap menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.
Adapun capaian realisasi investasi seluruh sektor meningkat 16,9 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2021. Capaian ini berkontribusi sebesar 23,5 persen dari target yang sebesar Rp1.200 triliun.
Pertumbuhan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) triwulan I/2022 meningkat sebesar 25,1 persen, dari Rp108,0 triliun di triwulan I/2021 menjadi Rp135,2 triliun. Investasi sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi menjadi sektor penunjang terbesar realisasi investasi PMDN.
Sedangkan investasi penanaman modal asing (PMA) triwulan I/2022 meningkat 31,8 persen daripada triwulan I/2021, dari Rp111,7 triliun menjadi Rp147,2 triliun. Realisasi PMA terbesar berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.
Peningkatan realisasi pada sektor ini membuktikan bahwa kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang melarang ekspor bahan mentah berhasil mendorong terjadinya hilirisasi investasi di Indonesia, khususnya industri pengolahan nikel serta industri besi dan baja. (SAN)