THR Bisa untuk Investasi Properti

Selain membelanjakan THR untuk kebutuhan primer menjelang lebaran, THR juga bisa digunakan untuk hal lain yang bermanfaat dalam jangka panjang.
0
317
investasi properti

Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan bahwa pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2022 harus penuh dan tepat waktu. Sebagian dana THR tersebut dapat dimanfaatkan untuk investasi properti.

“Selain membelanjakan THR untuk kebutuhan primer menjelang lebaran, THR juga bisa digunakan untuk hal lain yang bermanfaat dalam jangka panjang seperti mengurangi hutang, menambah tabungan, dana darurat ataupun juga bisa untuk investasi dengan membangun rumah di kampung halaman” jelas Country Manager Rumah.com Marine Novita, dalam keterangan resminya, Kamis, 28 April 2022.

Lebih jauh Marine menuturkan, survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menemukan beberapa fakta menarik terkait fenomena ini, seperti 64 persen responden terpikir untuk tinggal di luar Jabodetabek apabila kondisi pekerjaan memungkinkan untuk itu, misalnya dengan skema WFH.

Kemudian, 52 persen responden memilih untuk membeli rumah jadi namun ada 48 persen lainnya yang memilih untuk membangun rumah sendiri. Lalu, Alasan untuk membangun rumah sendiri (responden bisa memilih lebih dari satu alasan), antara lain Sesuai dengan kebutuhan (85 persen), ingin berbeda dari rumah lain (37 persen), supaya biayanya lebih murah 33 persen, dan mumpung sudah ada tanahnya (16 persen).

Bangun Rumah

Responden yang memilih untuk membangun rumah sendiri, mayoritas berencana untuk membeli tanah secara tunai. Pernyataan ini tertuang oleh 38 persen responden survei.

Sedangkan cara atau sumber lain untuk mendapatkan tanahnya menurut responden, antara lain 24 persen masih tidak tahu dari mana; 19 persen responden menyatakan akan mengambil pinjaman untuk membeli tanah; 12 persen responden menyatakan sudah memiliki tanah untuk pembangunan rumah; dan 7 persen responden lainnya menyatakan akan menggunakan tanah keluarga.

Mereka yang membangun rumah sendiri, 48 persen responden menyatakan akan menggunakan jasa arsitek profesional dan 52 persen responden akan membangun secara mandiri tanpa jasa arsitek. Sementara 56 persen responden akan membuat desain asli sendiri dan 44 persen responden akan menggunakan desain yang sudah ada. Sedangkan 58 persen responden akan menggunakan perusahaan konstruksi dan 42 persen responden akan membeli bahan bangunannya sendiri. (SAN)