Anak Usaha Pertamina Gandeng Hyet Solar Kembangkan Panel Surya

Panel surya (Foto: Pertamina NRE)
Jakarta – Pertamina Power Indonesia, Subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE) menggandeng Hyet Solar Netherlands BV (Hyet Solar) dalam pengembangan manufaktur photovoltaic (PV) foil. Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kedua belah pihak sejalan dengan Visi Indonesia 2045 dan Presidensi G20 menuju kedaulatan energi dan sustaibanle energy transition di Indonesia.
Acara penandatanganan MoU pada Kamis (7/4) disaksikan Kedutaan Besar Indonesia untuk Belanda yang dihadiri secara langsung oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia Mayerfas.
“Saya percaya kerja sama kedua pihak ini akan berkontribusi pada upaya nasional dan global dalam mewujudkan energi yang lebih hijau,” kata Mayerfas dalam keterangan resmi, Selasa, 12 April 2022.
Hyet Solar mengusung teknologi PV foil bernama Solar Powerfoil yakni film tipis dari lapisan sel surya berbahan silikon amorf dan mikro-kristal, berbentuk seperti foil setebal 0,5 mm. Kelebihan teknologi PV foil adalah efisiensi dari sisi pemasangannya karena bisa dipasang pada berbagai macam permukaan.
Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro memaparkan, Pertamina NRE adalah entitas yang terdepan dalam mengawal transisi energi. Menuju net zero emission, BUMN ini secara bertahap bertransformasi dari perusahaan mayoritas bisnisnya energi fosil menjadi perusahaan dengan emisi karbon rendah.
“Kerja sama strategis ini merupakan salah satu inisiatif Pertamina NRE untuk mengembangkan bisnis manufaktur PV. Pengembangan teknologi PV foil di Indonesia akan menjadi potensi yang baik untuk peningkatan TKDN (tingkat komponen dalam negeri),” tutur Dannif.
Komponen Lokal
CEO Hyet Solar Rombout Swanborn menambahkan, PV foil merupakan produk inovatif dan 95 persen bahan baku berasal dari Indonesia. “Produk ini dapat mengurangi penggunaan komponen impor,” ujarnya.
Sebagai fase awal dari kerja sama ini, Hyet Solar akan menjalankan pilot project pengembangan Solar Powerfoil skala kecil. Apabila pilot project tersebut memenuhi parameter investasi, kedua pihak akan melanjutkan dengan studi kelayakan.
Perseroan tengah agresif menjalankan proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Saat ini fokus pengembangan PLTS adalah internal Pertamina dengan potensi 500 MW. Termasuk PLTS di SPBU Pertamina yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Untuk melakukan percepatan transisi energi, Pertamina NRE berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, baik kolaborasi teknis ataupun investasi.
Pertamina NRE berperan strategis dalam upaya perseroan mengurangi emisi karbon dan mendukung pemerintah mencapai net zero emission tahun 2060. Pertamina berkomitmen mengimplementasikan aspek environment, social, and governance (ESG) sehingga terwujud bisnis yang baik dan berkelanjutan bagi lingkungan. (BRN)