Bidik Kota Lapis Ketiga, Ini Strategi Ekspansi Metland di 2024

Metland juga akan menginsentifkan kolaborasi dengan pihak lain termasuk dengan investor asing
0
67

JAKARTA – PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) berencana melakukan ekspansi pengembangan proyek residensial di berbagai daerah termasuk di kota-kota lapis ketiga. Meski populasinya tidak terlalu besar, namun pertumbuhan ekonominya cenderung meningkat. Selain membidik kota-kota lapis ketiga, Metland juga akan menginsentifkan kolaborasi dengan pihak lain termasuk dengan investor asing.

“Di kota-kota lapis ketiga kami mungkin akan kembangkan proyek perumahan skala kecil antara 20-30 hektar, karena menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kota tersebut,” ujar Anhar Sudradjat, Presiden Direktur Metland saat acara puncak perayaan HUT Metland ke-30 di Ancol, Jakarta, Minggu (25/2) lalu.

PT Metropolitan Land Tbk. didirikan pada tanggal 16 Februari 1994 dan mulai beroperasi pada tanggal 28 Oktober 1994. Sejak berdirinya, Metland fokus pada bisnis pengembangan perumahan dan bangunan komersial. Sejak tahun 2004, perusahaan investasi Singapura yaitu Reco Newtown Pte.Ltd bergabung di dalam perseroan. Di tahun yang sama, Metland juga memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000, sebuah pengakuan atas sistem manajemen mutu yang sesuai standar internasional.

Anhar Sudradjad menegaskan tantangan yang dihadapi Metland di masa mendatang akan lebih berat dan menantang. Banyak tantangan yang mengharuskan pengembang untuk adaptif terhadap perubahan zaman. Selain itu dibutuhkan keberanian dalam mengambil langkah, gagasan dan kreativitas. Oleh karena itu, jika selama ini Metland lebih dikenal sebagai pengembang di Greater Jakarta, maka ke depan Metland akan memperluas sayap usahanya hingga ke seluruh Indonesia.

“Kami terus berusaha meningkatkan brand awareness terhadap Metland agar brand value-nya naik. Jika nilai brand naik, maka Metland semakin mudah berkembang,” sebutnya.

Gandeng Investor Jepang

Upaya menjaga brand sendiri bukanlah pekerjaan mudah. Menurut Anhar, produk pengembang adalah produk yang bisa usang. Proyek-proyek lama harus dijaga agar tetap bersinar dan berkilau, dan tidak menjadi proyek yang jadul. Selain itu, dalam mengembangkan proyek di masa mendatang, Metland akan lebih memperkuat kolaborasi dengan pihak lain, termasuk investor dari luar negeri.

“Untuk menambah proyek-proyek baru ada beberapa strategi yang kami siapkan, yakni dengan menggunakan modal sendiri, mencari partner (investor) serta take over proyek. Untuk sinergi dengan pengembang ataupun investor asing ini sudah kami lakukan di beberapa proyek Metland seperti kerjasama dengan Keppel Land,” imbuhnya.

Anhar menyebutkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengembangkan sebuah kota baru (township) dengan lahan di atas 200 hektar. Untuk proyek kota baru ini, Metland akan bersinergi dengan salah satu pengembang besar asal Jepang.

“Pembicaraan dengan pihak investor dari Jepang sudah sangat detail. Dan jika tidak aral melintang, proyek ini akan mulai dirilis pada kuartal III- 2024 Tetapi kami belum bisa publikasi sekarang,” pungkas Anhar. (MRI)