Kemenparekraf Dorong Pembentukan Manajemen Krisis Kepariwisataan
Jakarta – Pemangku kepentingan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah diminta membentuk Forum Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK). Forum ini bertujuan mewujudkan sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang tangguh dan berkelanjutan.
“Kami terus mendorong pembentukan MKK di daerah yakni forum yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, dalam siaran pers yang dikutip Rabu, 17 April 2024.
Fadjar menjelaskan, pariwisata adalah sektor yang tidak dapat berdiri sendiri dan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Keberadaan forum Manajemen Krisis Kepariwisataan ini sangat penting. Apalagi, sektor pariwisata sangat rentan krisis baik akibat bencana alam maupun non-alam. Untuk itu, butuh gerak cepat dari seluruh pemangku kepentingan guna membantu mencegah atau mengurangi dampak negatif ketika terjadi krisis.
Seperti saat momen libur lebaran tahun 2024. Berdasarkan pemantauan Kemenparekraf di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, terdapat hal-hal yang memicu ketidaknyamanan bagi wisatawan.
Kemenparekraf mengidentifikasi permasalahan di destinasi wisata umumnya berupa persoalan parkir dan retribusi yang belum terkelola dengan baik. Selain itu, akses jalan yang kecil dan rusak, serta persoalan sampah yang tidak terkelola dengan baik saat terjadi lonjakan pengunjung.
“Dari perspektif Kemenparekraf aspek aman, selamat, nyaman, dan menyenangkan itu sangat penting,” kata Fadjar.
Terkait pemantauan di tiga provinsi di Pulau Jawa selama libur lebaran tahun ini, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi, mengatakan pemantauan melalui koordinasi langsung dengan kepala dinas pariwisata dari masing-masing provinsi.
“Koordinasi dengan ketiga dinas di antaranya juga untuk mendapatkan data kunjungan dan okupansi,” kata Florida.
Trafik Wisatawan Lebaran
Berdasarkan pemantauan, di beberapa destinasi di Jawa Barat, yang paling menonjol adalah Pantai Pangandaran yang mengalami lonjakan kunjungan wisatawan hingga mencapai 20.223 pengunjung pada 12 April 2024 dan tingkat okupansi hotel mencapai 95 persen.
Di Jawa Tengah, lonjakan pengunjung terjadi di Pantai Menganti dan Borobudur. Kunjungan tertinggi mencapai 21.952 pengunjung tepatnya pada 13 April 2024 di Pantai Menganti dan 13.708 pengunjung pada 12 April 2024 di Borobudur dengan tingkat okupansi mencapai 75-80 persen.
Di Jawa Timur, kunjungan tertinggi di Telaga Sarangan dengan jumlah kunjungan mencapai 23.911 kunjungan pada 13 April 2024 dengan okupansi mencapai 60-90 persen.
“Pemerintah daerah berperan besar dalam memastikan lebaran 2024 ini menjadi aman, nyaman, dan menyenangkan. Hal ini dengan dukungan pelaku industri dan usaha pariwisata yang berkolaborasi menjadi pentahelix pariwisata,” kata Florida. (BRN)