Laba Meroket 166%, Paradise Property Kian Agresif di 2024

Perusahaan berhasil mencatatkan total laba bersih sebesar Rp184,90 miliar pada 2023 meningkat 166% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp66 miliar.
0
300
paradise property

Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mencatatkan kenaikan laba sebesar 166% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan laba tersebut merupakan yang tertinggi selepas pandemi melanda dunia.

“Pencapaian kita compare to target di tahun 2023 sudah melebihi dari apa yang sudah ditargetkan. Ini adalah pencapaian paling tinggi dibanding sebelum pandemi,” ujar Direktur & CFO PT Indonesian Paradise Property Tbk, Surina di Jakarta pada Senin 1 April 2024.

Perusahaan berhasil mencatatkan total laba bersih sebesar Rp184,90 miliar pada 2023 meningkat 166% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp66 miliar. Pencapaian ini didorong oleh pendapatan INPP yang mencapai  Rp1,10 trilliun, meningkat sebesar 16% Year on Year (YoY). Laba kotor juga bertumbuh sebesar 26% YoY mencapai  Rp725,70 miliar di 2023. Sehingga INPP mampu mencetak net profit margin sebesar 17%.

Segmen perhotelan adalah kontributor terbesar dengan 43%, disusul segmen komersial dengan kontribusi terhadap 42% pendapatan 2023. Sementara untuk segmen penjualan properti, diperkirakan penjualan meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2022. Salah satu faktor pendorongnya adalah Antasari Place yang baru saja menyelesaikan topping-off pembangunan tower pertamanya pada Mei 2023 lalu, dengan perkiraan jadwal handover di akhir 2024.

Recurring income atau pendapatan berulang memang sangat membantu INPP dari segi profitabilitas, bahkan boleh dibilang INPP adalah salah satu emiten properti dengan arus kas yang paling stabil berkat tingginya pendapatan berulang jika dibandingkan dengan total pendapatan. Recurring income INPP turut menyumbangkan pendapatan sebesar  Rp934,91 miliar, mencatat pertumbuhan sebesar 31% YoY pada tahun buku 2023.

Strategi 2024

Tahun 2024, INPP memprediksi bahwa sektor properti siap untuk tumbuh berdasarkan beberapa indikator positif. Antara lain dari perkiraan Bank Indonesia tentang pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam kisaran 4,7-5,5% menjadi pertanda baik bagi pasar real estat, karena peningkatan aktivitas ekonomi sering kali diterjemahkan ke dalam permintaan yang lebih tinggi untuk properti.

Indikator lainnya adalah angka kunjungan ke Indonesia yang tumbuh 20,17% secara YoY berdasarkan data BPS. Khusus pada bulan Desember 2023 tercatat sebanyak 1.14 juta kunjungan dimana 481 ribunya menuju ke Bali. Hal ini tentu akan mempengaruhi segmen komersial khususnya hospitality, dimana Perseroan memiliki banyak hotel di lokasi-lokasi strategis di kota pariwisata tersebut. Memanfaatkan sentimen ini, INPP telah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya dengan mendorong property sales yang ditargetkan bisa mengambil porsi yang cukup besar di tahun ini.

Surina menjelaskan, INPP menargetkan pertumbuhan yang sama dengan periode tahun sebelumnya di kuartal I-2024. “Dengan pencapaian kita sampai hari ini kita bisa forecast untuk Q1 2024 akan sama dengan Q1 2023,” ucapnya. (SAN)