Pacu Daya Saing Industri, Kemenperin Gelar Pendidikan Vokasi
KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja, serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja.
Pendidikan Vokasi
Selain itu, BPSDMI melalui Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) juga telah menyelenggarakan pelatihan dengan topik-topik terkait industri 4.0 seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT). Sepanjang tahun 2023, peserta pelatihan ini mencapai 608 orang.
Untuk mencetak SDM industri baru yang berkualitas, Kemenperin menyelenggarakan pendidikan vokasi melalui sembilan SMK, 11 Politeknik, dan dua akademi komunitas binaan BPSDMI yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. “Politeknik dan akademi komunitas di lingkungan Kemenperin telah mampu mencetak sebanyak 5.673 lulusan pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87,34 persen lulusan SMK serta 74,04 persen lulusan Politeknik dan Akom sudah terserap dunia kerja ketika mereka lulus,” ungkap Masrokhan.
Siswa dan mahasiswa sekolah dan kampus Kemenperin tersebut, dijaring melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis). Animo pendaftar Jarvis Kemenperin cukup tinggi setiap tahunnya, di mana pada 2023 terdapat 31.211 pendaftar Jarvis. Angka tersebut meningkat lima persen dari tahun sebelumnya dengan 29.828 pendaftar. Adapun total siswa dan mahasiswa yang diterima tahun ini sebanyak 6.559 orang.
Selain mencetak tenaga kerja industri kompeten, BPSDMI Kemenperin juga menyelenggarakan pembinaan, pendidikan, dan pelatihan untuk aparatur sipil begara (ASN) di lingkungan Kemenperin guna mencetak SDM aparatur berkualitas yang dapat memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Tahun ini, BPSDMI telah mengadakan diklat untuk 618 ASN Kemenperin.
“BPSDMI juga memfasilitasi 75 ASN Kemenperin untuk melanjutkan pendidikan. Beberapa di antaranya bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjadjaran,” sebutnya.
Untuk mendukung kualitas pendidikan dan vokasi Kemenperin, BPSDMI aktif menggandeng berbagai mitra dari dalam maupun luar negeri, dengan total 18 kerja sama melalui perjanjian kerja sama yang ditandatangani tahun ini. Beberapa mitra internasional di antaranya ASTM International (Amerika Serikat), Jeonbuk Digital Convergence Center (Korsel), Foshan Polytechnic (RRT), dan The State Secretariat for Economic Affairs of the Swiss Confederation (Swiss). (BRN)