Genjot Daya Saing Global, Kemenperin Gelar Halal Indo

Kick-Off Halal Indo (Foto: Kemenperin)
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memperkuat peran Indonesia dalam ekosistem produk halal global, salah satunya dengan penyelenggaraan Kick-Off Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo) 2025.
“Industri halal telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru secara global. Mengingat negara kita memiliki populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia tentunya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem halal global,” ungkap Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, di Jakarta, Senin, 28 April 2025.
Kegiatan Halal Indo 2025 menandai dimulainya rangkaian menuju pameran industri halal terbesar di Indonesia yang digelar 25-28 September 2025 di ICE BSD City, Tangerang.
Penyelenggaraan Halal Indo 2024 sebelumnya berhasil menarik lebih dari 12 ribu pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp1,3 miliar dan komitmen kerja sama sebesar Rp6 miliar. Pada tahun 2025, dengan mengusung tema “Where Halal Meets the World“, Halal Indo 2025 ditargetkan menarik lebih dari 15 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Expo ini akan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan industri halal, termasuk produsen, pembeli, regulator, asosiasi, pelaku UMKM, hingga investor dari lebih dari 20 negara, guna memperkuat ekosistem halal dari hulu hingga hilir.
“Kontribusi industri halal nasional seperti makanan dan minuman, tekstil, farmasi, dan kosmetik turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03% pada tahun 2024. Bahkan, ekspor produk industri halal Indonesia mencapai USD64,11 miliar sepanjang Januari hingga Desember 2024,” ujar Faisol.
Lebih lanjut, Wamenperin menyampaikan, Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator versi The State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024, setelah Malaysia dan Arab Saudi. Namun, ia menekankan pentingnya memperkuat branding global produk halal premium asal Indonesia.
“Kita perlu belajar dari negara-negara lain, seperti Thailand sebagai dapur halal dunia, Korea Selatan sebagai destinasi wisata halal, serta Brazil dan Australia sebagai pemimpin pasar daging halal,” katanya.
Sebagai upaya memperkuat ekosistem industri halal nasional, Kemenperin terus mendorong pembangunan infrastruktur halal, sertifikasi halal, peningkatan kesadaran terhadap industri halal, literasi halal, serta pemberian penghargaan melalui Indonesia Halal Industry Awards (IHYA). Selain itu, ekspansi pasar juga terus dilakukan melalui kerja sama internasional dan partisipasi dalam pameran global.
“Potensi produk industri halal secara global bisa mencapai angka US$1,3 triliun. Ini besar sekali dalam skala industri. Namun, jika kita tidak bisa meningkatkan ekosistem, infrastruktur dn seluruh brand global kita, maka kita hanya akan menjadi pasar dari produk-produk yang akan masuk ke pasar dalam negeri kita,” tegas Faisol.
Wajib Jaminan Produk Halal
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Jaminan Produk Halal, Wamenperin menyampaikan, seluruh pemangku kepentingan telah diberikan literasi dan edukasi guna mendukung pemberlakuan kewajiban jaminan produk halal. Meski demikian, pada beberapa sektor, pemberlakuan kewajiban tersebut ditunda hingga tahun 2026. Pemangku kepentingan diharapkan dapat memanfaatkan masa transisi ini untuk terus meningkatkan literasi, sementara pelaku industri terkait dapat lebih optimal dalam mempersiapkan industrinya.
“Jangan jadikan kewajiban ini sebagai beban, tapi justru dihadapi sebagai tantangan dan kesempatan. Sehingga, industri halal bisa berkembang di masa mendatang dan kita bisa menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, serta menjadi negara tujuan maupun produsen dari produk halal di tingkat global,” katanya.
Halal Indo 2025 akan menampilkan berbagai sektor utama industri halal Indonesia, meliputi makanan dan minuman, tekstil dan fesyen muslim, farmasi, kosmetik, edukasi, serta pariwisata ramah Muslim. Ajang ini diharapkan menjadi platform strategis dalam mempromosikan produk halal unggulan Indonesia, meningkatkan kerja sama internasional, dan memperluas pasar ekspor.
“Halal Indo bukan sekadar pameran, melainkan momentum transformasi industri halal nasional menuju panggung internasional. Mari kita wujudkan Indonesia sebagai kekuatan utama dalam rantai nilai global industri halal,” pungkasnya. (BRN)