Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut

Meski masih dibayangi dengan meningkatnya risiko ketidakpastian global, ekonomi Indonesia mampu tumbuh impresif pada Triwulan II 2022 sebesar 5,44% (yoy).
0
240
pertumbuhan ekonomi

Jakarta – Meski dibayangi meningkatnya risiko ketidakpastian global, ekonomi Indonesia mampu tumbuh impresif pada Triwulan II 2022 sebesar 5,44% (yoy). Angka tersebut tercatat lebih baik dibandingkan negara lain yang mengalami perlambatan ekonomi pada Q2-2022 seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Spanyol, Korea Selatan, dan Cina.

“Tren Inflasi berbagai negara di dunia mengalami kenaikan signifikan akibat krisis pangan dan energi. Amerika Serikat turun ke 8,3%, Uni Eropa 9%, Inggris 10%, dan Jerman 7,9%, sedangkan Indonesia di bulan juli 2022 masih 4,69%,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Sabtu, 17 September 2022.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, imbuh Airlangga, disokong dari peningkatan kinerja di berbagai sektor. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh solid (5,51%) seiring dengan kinerja baik ekspor (19,74%). Dari sisi sektoral, transportasi pergudangan dengan pertumbuhan tertinggi (21,27%) dan akomodasi makanan-minuman (9,76%) seiring pulihnya mobilitas masyarakat akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali.

Selain itu, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Triwulan II 2022 kembali mencatatkan surplus USD2.4 miliar. Pada triwulan sebelumnya, NPI mengalami defisit USD1.8 miliar. Peningkatan kinerja NPI tersebut seiring dengan surplus transaksi berjalan yang meningkat. Selain itu, perbaikan defisit transaksi modal dan finansial. Pada akhir Juli 2022, posisi cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebesar USD132.2 miliar.

Realisasi Investasi

Lebih lanjut, realisasi investasi Indonesia pada Triwulan II 2022 mencapai Rp302,2 triliun atau meningkat 35,5% (yoy) dan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 320,534 tenaga kerja. Capaian investasi ini, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp163,2 triliun (39,7% yoy). Kemudian, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp138 triliun (30,8% yoy).

Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus menunjukkan tren positif. Hal ini terlihat dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun dan bersamaan situasi sosial masyarakat yang membaik.

“Neraca perdagangan surplus 28 bulan berturut-turut dan ini menunjukkan bahwa Indonesia dalam penanganan ekonominya berada dalam jalur yang tepat. Di bulan Agustus 2022, neraca perdagangan masih surplus di USD5.76 miliar dan sektor non migas menjadi kunci utama,” tutup Menko Airlangga. (SAN)