Ekonomi Hijau Dorong Inklusivitas Pembangunan Berkelanjutan

Pemerintah Indonesia telah menetapkan rencana ekonomi hijau sebagai strategi utama transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang.
0
284

Jakarta – Pemerintah menetapkan rencana ekonomi hijau sebagai strategi utama transformasi ekonomi menuju pembangunan berkelanjutan. Hal ini untuk mempercepat pemulihan ekonomi serta mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu bentuk ekonomi hijau adalah implementasi kebijakan harga karbon dalam bentuk carbon cap and trade, serta skema pajak karbon di tahun 2023.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan peran pembiayaan sangat vital untuk mengisi kesenjangan pembiayaan dalam mendorong ekonomi hijau menuju pembangunan berkelanjutan. Pemerintah telah mengeluarkan instrumen keuangan inovatif berupa Sukuk Hijau untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada tahun 2019, Pemerintah juga mendirikan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dalam rangka meningkatkan kualitas pembiayaan hijau.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional. Selain itu, terdapat juga UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang menyempurnakan berbagai undang-undang lintas sektor, khususnya bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

“Tujuan utama dari peraturan-peraturan ini adalah menciptakan kemudahan berbisnis tanpa mengurangi standar, keselamatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan,” kata Menko Airlangga dalam keterangan pers, Minggu, 24 April 2022.

Peran Generasi Muda

Menko Airlangga berharap generasi muda yang akan mewarisi bumi dapat mengambil peran penting dengan menjadi agen perubahan. Caranya, tambah Menko Airlangga, lewat pengorganisasian kegiatan kolektif dan meningkatkan kesadaran untuk berbagi pengetahuan dan mempromosikan tindakan yang perlu untuk masa depan.

“Peran keluarga dalam mengajar generasi muda sangat penting untuk masa depan planet kita. Mengajari anak-anak kita hal-hal kecil, seperti mendaur ulang, membuat kompos atau makan lebih banyak makanan tanpa daging akan membentuk masa kecil mereka. Anak muda didorong untuk menjadi sukarelawan dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan oleh orangtuanya, kemungkinan akan membawa pengalaman mereka hingga dewasa dan juga mewariskannya kepada anak-anak mereka,” ujar Menko Airlangga. (BRN)