Wuih, Kementerian ATR/BPN Mau Jadi Lembaga Berstandar Dunia

0
1540
Presiden Joko Widodo dengan ASN Kementerian ATR/BPN saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional ATR/BPN Tahun 2019 (Foto Biro Setpers Presiden)

Jakarta – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) saat ini punya target untuk menjadi lembaga pengelola penataan ruang dan pertanahan yang terpercaya dan berstandar dunia di tahun 2025.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal kementerian ATR/BPN, Himawan Arief Sugoto, dalam pelatihan secara virtual terkait program Kementerian ATR/BPN yaitu Sistem Informasi Pertanahan Modern (SIPM) hari kedua melalui video conference pada Kamis 28 Januari 2021.

“Salah satu langkah untuk mewujudkan birokrasi modern melalui capacity building bersama Center for Spatial Data Infrastructures and Land Administration (CSDILA) Melbourne University Australia ini, saya berharap akan ada peningkatan pengetahuan terhadap SIPM dan dapat digunakan untuk mentransform dari manual ke digital khususnya dalam pertanahan dan tata ruang,” tutur Himawan Arief Sugoto.

“Program transformasi digital sudah banyak dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN, kita juga berhasil mengalihkan beberapa pelayanan menjadi layanan elektronik. Meskipun demikian, perubahan tidak akan berhenti dan Kementerian ATR/BPN akan terus belajar serta melakukan banyak inovasi,” imbuh Sekjen ATR/BPN tersebut.

Sebagai informasi, transformasi digital menjadi program dan kegiatan prioritas dalam pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2021 dari Kementerian ATR/BPN. Pelaksanaan transformasi digital juga bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat serta sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo, terhadap terciptanya Digital Melayani atau Dilan.

Diambil dari Roadmap Transformasi Digital Kementerian ATR/BPN, pada tahun 2023, Kementerian ATE/BPN akan melakukan monetisasi informasi, dengan menjadikan informasi pertanahan akan menjadi basis penerimaan negara, dengan penerapan big data hingga sudah ada kolaborasi informasi dengan masyarakat dan dunia usaha. Kemudian pada tahun 2025, sudah masuk ke peringkat 40 di Ease of Doing Business (EODB) dan Kementerian ATR/BPN menjadi institusi berstandar dunia.

Direktur CSDILA, Prof. Abbas Rajabifard, dalam kesempatan tersebut. mengucapkan terima kasih karena telah dipercaya untuk melakukam capacity building. “Untuk materi hari ini akan memberikan pengetahuan terkait teknologi yang mungkin dapat diadopsi di Indonesia. Kita akan membicarakan tentang Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” ujar Prof. Abbas Rajabifard. (ADH)