Page 41 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2023
P. 41

ASPIRASI DAERAH

                      Hambatan Aturan Lahan Gambut


              di Kalbar Ditargetkan Tuntas Tahun Ini



                                                      asalah penetapan  Peta Indikatif   serahkan kepada pengembang, padahal pe-
                                                      Penghentian Pemberian Izin Baru   ngembang sudah cukup kesulitan dengan
                                               M(PIPPIB) di Kalimantan Barat masih   cashflow setelah terpuruk dihantam pandemi.
                                                menjadi momok menakutkan bagi bisnis   “Kami menunggu PLN mengubah skema.
                                                properti di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar)   Mereka juga  sebenarnya sudah  ditegur dan
                                                dalam enam tahun terakhir.         diminta mengubah pola kerjasama dengan
                                                   Ketua Dewan Pengurus Daerah Realestat   pengembang. Harusnya paling lambat bulan
                                                Indonesia (REI) Kalimantan Barat, Muhammad   depan semua biaya sudah ditanggung PLN,”
                                                Isnaini, menyebutkan tahun ini pihaknya   sebutnya.
                                                akan kembali menyurati Pemerintah Provinsi   Selain itu, pengembang anggota REI Kalbar
                                                Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menuntaskan   yang lebih banyak membangun hunian subsidi
                                                hambatan ini, karena masalah ini sudah ter-  juga terbentur dengan masalah perbankan.
                                                katung-katung cukup lama.          Pasalnya, masyarakat berpenghasilan rendah
                                                   Dikatakan, akibat aturan PIPPIB ini banyak   (MBR) yang ingin mengambil hunian subsidi
                    MUHAMMAD ISNAINI            lahan yang bukan lahan gambut tetapi dinya-  terkendala  BI Checking karena bermasalah
                   KETUA DPD REI KALBAR         takan sebagai lahan gambut. Petanya selama   dengan cicilan pinjaman online (pinjol). 
                                                bertahun-tahun ini juga masih indikatif dan   “MBR banyak yang gagal disetujui KPR-nya
                                                bukan peta pasti sehingga sangat mengham-  gara-gara pinjol. Sebenarnya bukan karena
                                                bat berbagai proses perizinan.     mereka tidak mau membayar pinjol, tetapi
                                                   “Hambatan ini memakan waktu dan tentu   banyak juga yang tidak benar paham cara
                                                saja biaya yang besar karena harus dilakukan   membayarnya dan terakhir dianggap me-
                                                langsung oleh pengembang  ke  Kantor  Ke-  nunggak,” papar Isnaini. 
                                                menterian Lingkungan Hidup di Jakarta,” tegas   REI Kalbar menargetkan pembangunan
                                                Isnaini.                           5.000 unit rumah subsidi di 2023. Adapun
                                                   Namun dia menargetkan persoalan   kebutuhan hunian subsidi di Kalbar menurut
                                                PIPPIB ini dapat diselesaikan pada tahun ini.   Dinas  Perumahan Rakyat  dan Kawasan  Per-
                                                Isnaini mengakui bahwa beberapa waktu lalu   mukiman mencapai 400 ribuan unit. 
                                                dirinya sudah melakukan komunikasi dengan   Isnaini menjelaskan bahwa pada 2022
                                                Kementerian ATR/BPN dan akan dibantu untuk   realisasi rumah subsidi di Kalbar mencapai
                                                mendorong solusi atas masalah tersebut.   7.732 unit dan anggota REI Kalbar berkontribusi
                                                   “Kami sudah menyampaikan dan kembali   sebanyak 4.762 unit. Untuk realisasi rumah
                                                mengirim surat terbaru kepada Kementerian   subsidi, sekitar 70%  masih didominasi  pem-
                                                ATR/BPN. Meski hanya secara lisan, namun   bangunan di Kabupaten Kubu Raya.
                                                kementerian tersebut menyampaikan akan   Saat ini, anggota REI Kalbar yang terdata
                                                membantu,” jelas Isnaini.          sebanyak 164 perusahaan dan mampu mem-
                                                                                   produksi rumah sebanyak 4.762 unit per tahun.
                                                Masalah Listrik                       Tahun ini, Isnaini berharap permintaan
                                                   Selain masalah PIPPIB, REI Kalbar juga   dan penjualan rumah subsidi lebih baik di-
                                                menghadapi masalah dengan PLN. Masalah-  bandingkan tahun lalu, karena pandemi
                                                nya mencakup kesulitan dalam mendapatkan   Covid-19 sudah melandai. Selain itu, saat ini
                                                material hingga proses pemasangan jaringan   harga komoditas unggulan di Kalbar seperti
                                                yang memakan waktu.                kelapa sawit sudah membaik harganya.
                                                   Ditambah lagi, kata Isnaini, meski status   “Nah, harga komoditas baik berpengaruh
                                                pandemi sudah berganti menjadi normal,   daya beli masyarakat. Dengan begitu kami op-
                                                namun pola investasi dengan PLN masih   timis tahun ini penjualan akan lebih baik dari
                                                seperti  sistem  yang  lama.  Yaitu  investasi  di-  sebelumnya,” jelasnya. (Teti Purwanti)



                   “MBR banyak yang gagal disetujui KPR-nya gara-gara pinjol. Sebenarnya
                 bukan karena mereka tidak mau membayar pinjol, tetapi banyak juga yang
                tidak benar paham cara membayarnya dan terakhir dianggap menunggak.”


                                                                                        RealEstat Indonesia  |  Edisi 198, Juni 2023   |   41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46