Hore! PPDPP Beri Sinyal Tambah Kuota untuk Bank BTN

Bank BTN bersama unit usahanya BTN Syariah, Bank BNI, Bank BRI, serta bank bjb tercatat sebagai bank penyalur KPR Sejahtera FLPP tertinggi. Atas prestasi itu, kelima bank tersebut bersama 14 bank lainnya bakal diganjar tambahan kuota FLPP hingga akhir tahun ini.
0
396

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bersama unit usahanya BTN Syariah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten (bank bjb) tercatat sebagai bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) tertinggi. Atas prestasi itu, kelima bank tersebut bersama 14 bank lainnya berpeluang diganjar tambahan kuota FLPP.

Sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara bank pelaksana bersama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), apabila pada triwulan II-2021 penyaluran KPR Sejahtera FLPP mencapai 80 persen, maka akan ada penambahan kuota. Sebaliknya, bank pelaksana dengan penyaluran KPR FLPP kurang dari 50 persen dari target PKS, maka kuotanya akan dipangkas minimal 25 persen terhadap sisa target PKS.

“Berdasarkan perjanjian ini, maka 19 bank pelaksana berpeluang untuk mendapatkan penambahan kuota. Namun, ada 21 bank pelaksana yang kuotanya akan dikurangi,” ungkap Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin, dalam acara Evaluasi Bank Pelaksana Triwulan II Penyaluran Dana FLPP Tahun 2021, di Yogyakarta, Kamis, 17 Juni 2021.

Sesuai data PPDPP, per 17 Juni 2021 tercatat dana FLPP telah tersalurkan sebanyak 80.627 unit senilai Rp 8,77 triliun atau setara 51,19 persen dari target penyaluran sebesar 157.500 unit. Total penyaluran dana FLPP dari 2010 hingga 2021 telah mencapai 845.482 unit senilai Rp 64,37 triliun.

“Raport bank pelaksana semakin membaik. Semua berjalan sesuai dengan koridor percepatan penyaluran dana FLPP yang ditargetkan Oktober 2021 bisa diselesaikan. Pada Evaluasi Triwulan II-2021, terdapat 19 bank ( 4 Bank nasional, dan 15 BPD) yang berkinerja di atas 50 persen dan 21 bank ( terdiri dari 4 Bank nasional dan 17 BPD) yang berkinerja di bawah 50 persen,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, 40 bank (terdiri dari 8 bank nasional dan 32 bank pembangunan daerah) menerima raport evaluasi atas penilaian 12 indikator yang ditetapkan oleh PPDPP. Indikator penilaian mencakup berbagai aspek, yaitu lama waktu tunggu SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan), Kepatuhan penyampaian berkas asli, sosialisasi dan edukasi, Ketepatan sasaran penyaluran dana FLPP, tindak lanjut peringatan, penyiapan stiker FLPP, penyediaan seulruh data penyaluran dana FLPP, perubahan data debitur, penyampaian data debitur aktif, penyerahan rekening koran tepat waktu, rekonsiliasi dan perlunasan dipercapat. (BRN)