Koridor Timur Jakarta Dominasi Pasokan dan Serapan KI di 2021

Pasokan lahan baru tersebut menguntungkan karena ketersediaan lahan industri di masa pandemi semakin terbatas.
0
506
Ilustrasi Pasokan KI

JAKARTA – Pasokan baru lahan industri di Jabodetabek selama semester II-2021 mayoritas berasal dari kawasan industri (KI) di koridor timur Jakarta. Pasokan KI tersebut menguntungkan karena ketersediaan lahan industri di masa pandemi semakin terbatas.

Demikian diungkap konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia dalam Industrial Marketbeat Q4-2021 yang ditulis Industriproperti.com, Jumat (18/2/2022).

Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia menyebutkan dua kawasan industri di Bekasi, masing-masing menambah sekitar 105 hektar dan 30 hektar di kuartal IV-2021. Pasokan ini membawa total persediaan lahan industri di wilayah Jabodetabek bertambah menjadi 15.908 hektar.

“Hal ini menunjukkan optimisme pengembang terhadap potensi sektor industri di Jakarta sekitarnya,” kata dia.

Menurutnya, pengembang terpantau masih mencari peluang sambil memantau pasar dan kebijakan pemerintah terkait dampak pandemi terhadap pasar.

Sementara itu, di kuartal IV-2021 tidak ada penambahan gudang untuk sewa di wilayah Jabodetabek. Alhasil, total pasokan gudang sebesar 1,97 juta meter persegi (m2). Hingga akhir 2022, sekitar 140.000 m2 ruang gudang sedang dalam proses untuk masuk ke pasar.

Transaksi Terbatas

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku di awal semester II-2021 berdampak kepada transaksi penjualan lahan industri yang masih terbatas.

Arief mengungkapkan permintaan mungkin tidak pulih secepat harapan seperti yang tercermin dari penurunan permintaan secara tahunan (year on year/YoY) -38,6% dengan total penyerapan bersih hanya 37,60 hektar.

Hal ini juga mencerminkan permintaan quartal on quartal/QoQ yang turun -36,7%. Bekasi menyerap sekitar 63,9% permintaan selama kuartal akhir 2021, kemudian Karawang sekitar 25,79%, dan Serang.

“Bekasi dan Karawang tetap menjadi daerah yang paling diminati oleh industri teknologi tinggi seperti pusat data dan industri otomotif yang diharapkan terus berkembang,” papar Arief.

Per Desember 2021, rata-rata tingkat hunian gudang sewa di wilayah Jabodetabek tercatat sebesar 87,9%, meningkat 0,5% dari kuartal sebelumnya, dengan permintaan terutama dari perusahaan terkait logistik termasuk e-commerce dan barang konsumsi.

Harga lahan industri relatif tidak berubah selama kuartal IV-2021 karena dampak pandemi terhadap permintaan masih terus berlanjut.

Per Desember 2021, rata-rata harga tanah di wilayah Jabodetabek tercatat sebesar Rp 2.558.000 per m2 (-1,2% YoY), dengan perubahan yang sebagian besar penyebabnya adalah perubahan nilai tukar Rupiah. Sementara rata-rata harga sewa gudang di wilayah Jabodetabek tercatat Rp73.000 per m2/bulan.

Pengembangan KI

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto lewat keterangannya menegaskan komitmen pemerintah dalam pengembangan KI.

Nantinya pengembangan KI baru akan terutama di luar Pulau Jawa dan berfokus pada percepatan penyediaan sarana penunjang, dan infrastruktur. Selain itu, mempercepat perizinan, serta mendorong peningkatan investasi di luar Jawa.

Menurutnya, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sektor Industri.

“PP ini diharapkan mampu menjadi pengungkit pengembangan ekonomi daerah di luar Jawa. Dan memperluas kesempatan kerja lewat masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Airlangga.

Pemerintah juga terus melakukan percepatan program proyek strategis nasional (PSN) melalui percepatan pembangunan infrastruktur kewilayahan guna mendukung pengembangan industri. Total anggaran untuk kegiatan tersebut mencapai Rp5.698,5 triliun, sebagian adalah kontribusi swasta. (MRI)