Jakarta – Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno tengah menyiapkan sejumlah strategi pengembangan KEK Tanjung Lesung. Hal ini sebagai upaya pemulihan ekonomi di Provinsi Banten serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
“Saya akan fokus secara total mendukung pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Kita juga perlu mendorong perluasan ekonomi digital dan promosi serta pemasaran produk ekonomi kreatifnya,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Tanjung Lesung, Banten, Rabu, 22 Desember 2021.
Sandiaga meyakini, pendekatan dan pembenahan secara holistik akan menciptakan KEK sebagai destinasi utama pariwisata. Apalagi, dengan adanya dukungan pengembangan infrastruktur pendukung yang memadai.
Mulai Januari 2022, Menparekraf Sandiaga berencana akan mengadakan monitoring dan evaluasi bulanan dengan pihak terkait. Hal ini untuk mengetahui progres pengembangan KEK Tanjung Lesung.
“Ketika jalan tol Serang – Panimbang rampung di tahun 2023, destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatifnya sudah siap. Kita juga harus menyiapkan satelit-satelit yaitu desa-desa wisata sesuai kebutuhan masyarakat,” ungkap Sandiaga.
Sekadar informasi, saat ini ruas tol Serang – Panimbang, utamanya Seksi I Serang – Rangkasbitung sepanjang 26,5 km telah selesai dan sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 16 November 2021 silam. Sementara itu, pembangunan Seksi II Rangkasbitung – Cileles sepanjang 24,17 km telah mencapai 75 persen. Selanjutnya, pengerjaan Seksi III Cileles – Panimbang sepanjang 33 km sudah mencapai 64,21 persen sehingga pengerjaan Seksi II dan III akan selesai pada tahun 2023.
Infrastruktur Pendukung
Selain jalan tol, ada pula reaktivasi jalur kereta api segmen I Rangkasbitung – Pandeglang sepanjang 18,7 km yang akan beroperasi tahun 2023. Berikutnya, segmen II Pandeglang – Labuan sepanjang 37,9 km bakal beroperasi tahun 2024. “Untuk jalur kereta api ini akan saya koordinasikan lagi dengan Menteri Perhubungan, begitu pula bandara baru di Kabupaten Pandeglang akan kita tindak lanjuti lagi,” kata Sandi.
Menparekraf juga berencana akan menghadirkan ecotourism di Ujung Kulon. Kemudian, pengembangan sport tourism juga sangat potensial, misalnya olahraga air, otomotif, dan dirgantara. Lalu, wisata MICE (meeting, incentive, convention, exhibition), hingga penyiapan desa-desa wisata.
“Taman Nasional Ujung Kulon adalah salah satu potensi ecotourism yang paling menarik di Indonesia. Kalau di Labuan Bajo ada Komodo, di sini ada Badak bercula satu. Untuk itu, ecotourism adalah salah satu yang akan hadir di Ujung Kulon,” ujarnya.
Direktur Utama PT. Banten West Java, Poernomo Siswoprasetijo mengungkapkan, sejumlah investor tetap berkomitmen mengembangkan KEK Tanjung Lesung. Kendati bencana tsunami sempat menghantam kawasan Banten pada tahun 2018. Bahkan ada investor yang akan menghadirkan premium outlet dan hotel baru.
“Saat ini ada Ladda Bay Resort dengan 100 kamar yang sudah beroperasi. Kami juga sudah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo untuk pengembangan sport tourism multifunction,” kata Poernomo. (BRN)