Majalah REI Edisi Maret 2022

Majalah REI - Tren pasar dan investasi properti global terus menuju arah positif sejak akhir tahun lalu.
0
494
Majalah REI Maret 2022

Majalah REI Edisi Maret 2022

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua

Tren pasar dan investasi properti global terus menuju arah positif sejak akhir tahun lalu. Kondisi tersebut membawa optimisme baru bagi industri properti dunia termasuk Indonesia setelah melambat akibat pandemi dalam dua tahun terakhir.

Teranyar, lembaga riset Knight and Frank mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa investasi modal swasta pada sektor properti komersial yang masuk di dunia mencapai US$405 miliar di 2021. Nilai tersebut meningkat 52% dibanding tahun sebelumnya dan tumbuh 38% di atas rata-rata lima tahun sebelum pandemi.

Berdasarkan sektor properti, investasi yang paling banyak diminati adalah sektor perkantoran 43%, penunjang logistik 17%, dan residensial 16%.

Kondisi serupa terjadi pula pada nilai investasi langsung properti komersial di Asia Pasifik yang mencapai US$177 miliar pada 2021. Nilai investasi tersebut naik 26% secara tahunan, didorong oleh lonjakan aktivitas properti komersial di Australia, Tiongkok, dan Jepang.

Tren positif global dan regional tersebut, pasti akan berimbas ke Indonesia. Hal tersebut terlihat dari tren membaiknya permintaan properti di Indonesia khususnya di Bodetabek yang didukung stimulus diskon pajak dari pemerintah. Bahkan berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), tren harga juga mulai bergerak naik di kuartal akhir 2021 meski masih sangat terbatas sekali.

Market Driven

Artinya, pengembang nasional terlebih anggota Realestat Indonesia (REI) harus mempersiapkan diri dan jeli menyesuaikan rencana bisnis dengan tren maupun potensi pasar di daerahnya masing-masing.

Pengembang harus siap-siap melakukan sesuatu yang bukan menjadi maunya lagi, tetapi maunya pasar (market driven). Pengembang harus bisa memberikan solusi terhadap kebutuhan dan kecemasan pasar yang dituju, serta membuat kualitas kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Sebagai contoh di subsektor perkantoran. Tren hybrid working membuat kebutuhan ruang kantor menjadi lebih sedikit dan simple yang berorientasi pada kolaborasi (tempat kerja bersama). Bahkan menurut Colliers International, mayoritas perusahaan sekarang lebih memilih mengurangi area kantor antara 10% hingga 40% karena karyawan sudah menerapkan hybrid working.

Demikian pula di sektor ritel, saat ini banyak perusahaan kuliner seperti kafe dan restoran lebih memilih tempat usaha di luar mall untuk mengantisipasi penyebaran pandemi serta memberi ruang lebih leluasa kepada pengunjung tanpa batasan waktu buat nongkrong. Tren ini membuka peluang pasar untuk properti komersial semisal rumah toko (ruko) di sekitar permukiman atau lifestyle mall.

Semua perubahan tersebut pengembang harus jeli melihatnya, sehingga tidak salah dalam memilih model bisnis dan target pasar. Perlu survei pasar yang lebih akurat dan tepat.

Tren Pasar

Selain mengungkap tren pasar properti global yang terus membaik, di dalam negeri ada pula kabar baik yang kami ulas lebih detail di edisi ini. Yakni berkaitan dengan keluarnya Surat Edaran Bersama (SEB) tentang Percepatan Pelaksanaan Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Pemerintah daerah dapat memberlakukan Perda tentang Retribusi IMB untuk sementara hingga 5 Januari 2024 atau sampai Perda PBG selesai.

Sebagai asosiasi yang paling dominan menerjang sumbatan perizinan ini, REI berharap aturan ini menjadi solusi. Meski kini “bola” ada di setiap pemerintah daerah, namun kami berharap pengurus REI di daerah segera menjemput bola dan proaktif berkoordinasi dengan dinas terkait yang mengurusi PBG/IMB di daerahnya masing-masing.

Jangan menunggu terlalu karena izin PBG bertautan erat dengan optimalisasi stimulus diskon PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Di Tanggung Pemerintah) yang akan berakhir September 2022. Apalagi SEB tersebut sudah sangat jelas dan rinci, sehingga logikanya tidak ada lagi hambatan di lapangan.

Jika masih ada kendala, sesuai imbauan Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida, maka DPD REI diminta membuat laporan tertulis. Ayo kita manfaatkan waktu yang tersisa untuk memaksimalkan penjualan dan yang paling penting masyarakat benar-benar dapat menikmati insentif pajak dari pemerintah.

Drs. Ikang Fawzi, MBA
Pemimpin Redaksi Majalah REI

Sumber Berita: http://rei.or.id/newrei/berita-majalah-rei–maret-2022.html#ixzz7P551bUM0
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives