1.843 Unit Sarhunta Siap Tampung Wisatawan
Jakarta – Sebanyak 1.843 unit Sarhunta alias Sarana Hunian Pariwisata siap menyambut pelancong di sejumlah destinasi wisata Indonesia. Lokasinya tersebar di lima lokasi lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado – Likupang.
“Apresiasi kepada Bapak Menteri PUPR terkait dengan Sarhunta yang telah dibangun Kementerian PUPR. Ini peta sebarannya di lima DSP, totalnya ada 1.843 unit. Ini yang telah siap untuk dikembangkan,” kata Koordinator Ekosistem Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Nurdin dalam acara Webinar “Bangun Rumah, Bangun Pariwisata”, Rabu, 25 Agustus 2021.
Nurdin menambahkan, pariwisata harus tetap bergerak kembali dan tentu dengan menerapkan kenormalan baru. Pariwisata kini harus mengedepankan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan. Disertai pula dengan peningkatan SDM (sumber daya manusia).
“Komponan dalam program pengembangan homestay antara lain adalah peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan, sertifikasi dan standarisasi pelayanan homestay melobatkan akademisi, sekolah maupun universitas,” jelas Nurdin.
Di acara yang sama Direktur Utama (Dirut) Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina menuturkan, Sarhunta di Labuan Bajo mengedepankan desain kearifan lokal. Sebab, desain Sarhunta yang menampilkan kearifan lokal akan meningkatkan mood wisatawan ketika berkunjung.
“Kalau homestay ini atau perumahan ini masuknya ke komponen amenitas dan kita selalu ingin memunculkan kelokalan, kemudian dalam bentuk arsitektur Nusantara. Kita melihat bahwa landscape dari bentuk rumah ini adalah sesuatu yang sangat mempengaruhi mood wisatawan,” kata Shana.
Sebagai informasi, Pembangunan rumah wisata ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 109 Tahun 2020 untuk meningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni . Selain itu, pembangunan Sarhunta sekaligus dapat dimanfaatkan untuk usaha pondok wisata (homestay) dan usaha pariwisata lainnya, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melanjutkan pembangunan pada 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) unggulan prioritas lainnya yang juga ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 seperti Morotai di Maluku Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Raja Ampat di Papua Barat, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur.
Pada tahun 2021, program peningkatan kualitas rumah swadaya di KSPN Morotai, Tanjung Kelayang, Raja Ampat, Wakatobi, dan Bromo-Tengger-Semeru disalurkan sebanyak 900 unit dengan alokasi anggaran Rp 54,7 miliar. Desain renovasi rumah warga menjadi Sarhunta dimodifikasi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap.
Adapun Pembangunan Sarhunta KSPN Morotai, sebagaimana dikutip dari situs Kementerian PUPR, sebanyak 170 unit dengan progres fisik hingga Juni 2021 mencapai 28,88 persen. Sarhunta di KSPN Morotai salah satunya dibangun di permukiman warga di Desa Galo Galo, Kecamatan Morotai Selatan, yang telah menobatkan dirinya sebagai Desa Wisata Mandiri.
Selanjutnya, pembangunan Sarhunta di KSPN Tanjung Kelayang sebanyak 90 unit dengan progres 35,50 persen, KSPN Raja Ampat sebanyak 90 unit progres 41,48 persen, KSPN Wakatobi 120 unit progres 26,63 persen, dan KSPN Bromo-Tengger-Semeru sebanyak 430 unit progres fisik 31,74 persen. (SAN)