Prospek Sektor Properti 2025: Masih Butuh Waktu Recovery

0
2384
Sektor properti masih membutuhkan waktu untuk recovery di tahun 2025.

Sementara itu, pertumbuhan tingkat hunian tertahan oleh mal baru. Keberadaan mal baru akan menekan tingkat hunian pada akhir tahun 2024 dan 2025. Ditemukan pula adanya beberapa re-konsep toko yang meminta pindah ke unit yang lebih besar. Beberapa retailer mancanegara juga akan membuka toko pertama di Indonesia, seperti PopMart, NITORI, Boulder Planet, Aland.

Dengan meningkatnya kinerja ritel, tarif sewa akan mengalami penyesuaian. Namun, biaya sewa (tarif dasar dan biaya pemeliharaan) belum mengalami perubahan. Untuk meyiasati kenaikan tarif sewa, beberapa mal menawarkan kerjasama dan memberi keringanan kepada retailer yang masih mencatat kinerja penjualan yang lemah.

Tarif sewa diperkirakan akan naik pada mal yang mampu mempertahankan tingkat okupansi yang baik. Biaya pemeliharaan akan menyesuaikan faktor eksternal seperti inflasi, biaya listrik, dan UMR.

4. Hotel

Di Bali dan Jakarta, tidak ada pasokan baru sepanjang Q3 2024. Bali justru mengalami penurunan pasok karena ada hotel yang akan di-rebrand dan sedang renovasi. Hotel baru di Jakarta dan Bali didominasi oleh bintang 5. Daerah pusat kota di Jakarta masih menjadi lokasi favorit bagi pembangunan hotel baru. Sedangkan untuk Bali sudah mulai ke arah Ubud, Uluwatu, Canggu. Tidak lagi terkonsentrasi di Bali bagian selatan.

Secara keseluruhan occupancy hotel di Jakarta dan Bali mengalami kenaikan di Q3 2024. Jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik ke Bali meningkat salah satunya karena Q3 ini merupakan masa liburan. Selain itu, maraknya event offline non-MICE di Jakarta ikut mendongkrak performa hotel.

Ditambah lagi, menjelang pelantikan presiden yang baru, beberapa partai politik melakukan munas dan pertemuan sejenisnya untuk koordinasi menjelang masa pemerintahan baru yang memberikan dampak positif bagi hotel khususnya di Jakarta. (SAN)

Halaman Selanjutnya
1 2 3