Page 9 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2023
P. 9

TOPIK UTAMA

















                  MARIA NELLY SURYANI
               WAKIL KETUA UMUM DPP REI




               Junaidi meminta pemerintah serius mem-  Aturan Spesial              kan pemerintah sebenarnya sudah cukup baik
            berikan perhatian terhadap program rumah   Maria Nelly juga mengkritik proses harmo-  dalam mengatur pelaksanaan pembangunan
            bersubsidi  ini  dengan  menyeimbangkan  an-  nisasi ketentuan kenaikan harga rumah subsidi   rumah subsidi.
            tara kepentingan pemerintah, masyarakat, pe-  yang berbelit-belit. Padahal, pemerintah pernah   Tetapi semangat itu hilang pasca terbitnya
            ngembang  dan  perbankan.  Pasalnya,  masih   menerbitkan peraturan menteri keuangan   PP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
            banyak masyarakat yang butuh rumah dan jika   (PMK) yang mengatur besaran kenaikan harga   atas PP Nomor 14  Tahun 2016 tentang Pe-
            pengembang tidak lagi memasok rumah maka   rumah subsidi, khususnya terkait pembebasan   nyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
            masyarakat juga yang akan dirugikan.  biaya  Pajak  Pertambahan  Nilai  (PPN)  per  5   Permukiman, serta PP Nomor 16 Tahun 2021
               “Tarik ulur penyesuaian harga jual ini sebe-  tahun pada 2016 dengan terukur dan jelas. Se-  tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Un-
            narnya tidak perlu ada, karena inflasi pasti ter-  bagai barometer, pemerintah mengacu pada   dang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
            jadi setiap tahun. Jadi penyesuaian kenaikan   proyeksi kenaikan inflasi.   Gedung.
            harga rumah subsidi dapat mengacu pada be-  “Saat itu, harmonisasi di Kemenkeu ti-  “Kedua regulasi itu membuat kekhususan
            saran inflasi,” jelasnya.          dak serumit sekarang.  Terakhir tahun 2020,   program rumah subsidi jadi tidak ada lagi.
               Ketua Umum DPP Himperra, Endang Ka-  dimana setelah itu harmonisasi harga rumah   Banyak aturannya, tapi kurang spesifik. Kami
            widjaja juga menyinggung soal penurunan   subsidi ditetapkan setiap tahun. Seharusnya,   mendesak ada penerus PP 64/2016 yang secara
            pasokan rumah bersubsidi yang terjadi di awal   bagaimana pun kondisi negara tetap rumah itu   khusus memprioritaskan pembangunan ru-
            tahun ini. Hal tersebut jelas akan memengaruhi   kebutuhan dasar,” katanya.  mah subsidi,” kata Endang.
            realisasi KPR bersubsidi di 2023.     Sementara itu, Endang Kawidjaja meng-  Maria juga sependapat bahwa PP 64/2016
               “Kami asosiasi pengembang justru diminta   ingatkan pentingnya segmen rumah subsidi   adalah aturan yang sudah bagus termasuk atu-
            menandatangani perjanjian soal peningkatan   memiliki aturan spesial yang mengatur dari   ran turunannya yakni Permendagri Nomor 55
            kualitas rumah. Sebenarnya tidak masalah,  asal   hulu ke hilir yakni dari mulai pasokan hingga   tahun 2017 tentang Pelaksanaan Perizinan dan
            ada kepastian setiap tahun harga bisa naik 6-7   pembiayaan.           Non-perizinan Pembangunan Perumahan bagi
            persen atau kalau bisa 10 persen. Dengan be-  Dia berpendapat, PP No 64 tahun 2016   Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Daerah.
            gitu, maka  kami mampu untuk tetap menjamin   tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat   “Itu  saja  dilanjutkan,  karena  detail  sekali
            kualitas,” tegas Endang.           Berpenghasilan  Rendah  yang  pernah  dijalan-  termasuk untuk perizinan di daerah. Namun
                                                                                   pasca UU Cipta Kerja tidak tahu bagaimana
                                                                                   jadi lebih banyak peraturan yang berbenturan,”
                                                                                   ungkapnya.
                                                                                      Tiga asosiasi pengembang ini adalah pe-
                                                                                   nyumbang pasokan rumah subsidi terbesar
                                                                                   di Indonesia. Terhentinya pasokan dari ketiga
                                                                                   asosiasi “penjaga” rumah rakyat tersebut akibat
                                                                                   kondisi casflow pengembang justru akan mem-
                                                                                   bahayakan nasib Program Sejuta Rumah yang
                                                                                   dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2015.
                                                                                      “Kalau harga tidak naik dan pengembang
                                                                                   terus dihantam oleh aturan yang banyak, maka
                                                                                   banyak pengembang rumah subsidi yang
                                                                                   tumbang. Ingat, yang rugi tetap MBR karena
                                                                                   pasokan berkurang dan pilihan rumah menjadi
                                                                                   sedikit,” pungkas Endang. (Rinaldi)
                                                                   FOTO-FOTO: ISTIMEWA

                                                                                        RealEstat Indonesia  |  Edisi 198, Juni 2023   |   9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14