Page 11 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2023
P. 11

TOPIK UTAMA


                                                                                   Lokasi Menjauh
                                                                                      Ramond Fauzan, Ketua DPD REI Jambi juga
                                                                                   menyesalkan sikap pemerintah yang berulang
                                                                                   kali memberikan pengharapan palsu kepada
                                                                                   pengembang. Menurutnya, akibat harga baru
                                                                                   yang tidak pasti membuat pengembang di
                                                                                   Jambi menunda pembangunan rumah subsidi
                                                                                   sejak awal tahun ini.
                                                                                      “Penundaan tersebut tidak hanya berdam-
                                                                                   pak kepada pengembang, tetapi juga kepada
                                                                                   konsumen karena harus menunggu untuk
                                                                                   dapat memiliki rumah layak huni seperti perin-
                                                                                   tah konstitusi,” ujarnya.
                                                                                      Sementara itu, beberapa pengembang
                                                                                   yang tetap membangun terpaksa mencari lahan
                                                                                   yang semakin jauh dari kota agar rumah subsidi
                                                                                   yang dibangun masih memungkinkan sesuai
                                                                                   batasan harga jual yang saat ini berlaku. Tetapi
                                                                                   lagi-lagi, masyarakat juga yang dirugikan karena
                                                                                   lokasi rumah semakin menjauh dari tempat
                                                                                   kerjanya. “Konsumen jadi harus menanggung
               Fajar Bora, Ketua DPD REI Sulawesi Barat   anggaran belanja (RAB) untuk proyek kons-  biaya hidup tinggi terutama untuk transportasi,”
            menyampaikan  kekecewaannya  kepada  truksi dan infrastruktur. Tapi kok beda perlakuan   sebut Ramond.
            pemerintah karena kenaikan harga rumah   kepada pengembang rumah subsidi? Padahal   Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR
            subsidi hanya sekitar 5% setelah tiga tahun   harga materialnya sama,” tegasnya.  No.242/KPTS/M/2020 disebutkan bahwa har-
            tidak  naik.  Menurutnya,  pemerintah  tidak   Dia mengkritik sikap tidak adil Kemente-  ga jual rumah subsidi ditetapkan menurut wi-
            memikirkan kondisi pengembang yang harus   rian PUPR dan merasa pengembang seperti   layah. Harga di wilayah Jawa adalah Rp150,5
            membeli bahan material bangunan dengan   menjadi anak tiri di kementerian tersebut.   juta, wilayah Jabodetabek sebesar Rp168 juta,
            harga selangit.                     Moko, demikian dia akrab disapa, berharap   wilayah Sumatera sebesar Rp150,5 juta.
               “Tantangan yang kami khawatirkan ada-  pemerintah tidak buta dan tuli terhadap    Lalu harga rumah subsidi di wilayah
            lah inflasi tinggi yang akan mendongkrak   berbagai kendala yang terjadi di sektor peru-  Bangka Belitung Rp156,5 juta, Maluku Rp168
            harga material semakin tinggi. Harga jual   mahan rakyat.              juta dan di Papua seharga Rp219 juta. (Teti/Rinaldi)
            saat ini sangat tidak sebanding dengan harga
            konstruksi di lapangan,” tegas Fajar. 
               Menurut Fajar, untuk rumah komersil   “Tantangan yang kami khawatirkan adalah inflasi
            dengan harga material yang mahal masih
            bisa diantisipasi pengembang.  Tetapi hal   tinggi yang akan mendongkrak harga material
            ini tidak berlaku untuk rumah subsidi yang   semakin tinggi. Harga jual saat ini sangat tidak
            sudah dipatok harga jualnya oleh pemerintah,   sebanding dengan harga konstruksi di lapangan.”
            sehingga banyak pengembang kesulitan cash-
            flow.
               “Kami berharap pemerintah segera me-
            naikkan harga pada tahun ini dan juga pada
            tahun-tahun mendatang,” katanya.
               Andi Atmoko Panggabean, Ketua DPD
            REI Sumatera Utara mengatakan mayoritas
            pengembang rumah subsidi saat ini sudah
            megap-megap kehabisan nafas. Bahkan untuk
            menjerit saja suaranya sudah tidak terdengar.
            Jika harga tidak segera naik, maka dipastikan
            semakin banyak pengembang yang “bergu-
            guran”. Padahal, 99% pengembang rumah
            bersubsidi adalah pengusaha usaha kecil dan
            menengah (UKM) yang butuh dukungan pe-
            merintah.
               “Fakta lain, setiap tahun ada inflasi
            dan kenaikan harga material. Di Kementerian
            PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan
            Rakyat) setiap tahun ada kenaikan rencana                                               FOTO-FOTO: ISTIMEWA

                                                                                        RealEstat Indonesia  |  Edisi 198, Juni 2023   |   11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16