Page 30 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Maret 2023
P. 30

TREN


































          SURVEI BI: HARGA RUMAH NAIK,



                        PENJUALAN MELAMBAT





          HARGA PROPERTI RESIDENSIAL DI PASAR PRIMER SECARA TAHUNAN TERUS MEMPERLIHATKAN TREN MENINGKAT TERMASUK DI TRIWULAN
          AKHIR 2022. PENJUALAN TERCATAT MASIH TUMBUH, NAMUN MELAMBAT DIBANDINGKAN PERTUMBUHAN DI TRIWULAN SEBELUMNYA.

                asil survei Bank Indonesia (BI) menyebutkan Indeks Harga   Sementara itu, harga tipe rumah kecil juga meningkat sebesar
                Properti Residensial (IHPR) pada triwulan IV-2022 meningkat   2,08 persen yang lebih tinggi dari 1,96 persen pada triwulan III-2022.
                sebesar 2,00 persen (year on year/yoy) lebih tinggi dibandingkan   Sementara harga tipe besar tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,43
         Htriwulan sebelumnya sebesar 1,94 persen.             persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski turun secara
             Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menjelaskan dari   triwulanan.
          hasil survei tersebut, peningkatan IHPR terutama terjadi pada rumah tipe   “Harga tipe besar sedikit melambat dibandingkan kenaikan harga
          menengah dengan kenaikan sebesar 3,22 persen pada periode yang   pada triwulan III-2022 sebesar 1,48 persen,” ujar Erwin dalam keterangan-
          sama 2021, atau lebih tinggi 2,92 persen dibanding triwulan III-2022.  nya, Jumat (17/2).
                                                                  Secara spasial, akselerasi kenaikan indeks harga tertinggi pada
                                                               triwulan IV-2022 terjadi di Balikpapan, Batam, dan Palembang. Dibanding
                                                               triwulan sebelumnya, masing-masing tumbuh sebesar 1,24 persen, 0,41
                                                               persen dan 0,30 persen.
                                                                  Meski harga meningkat, namun dari sisi penjualan survei mengin-
                                                               dikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan IV-
                                                               2022 melambat. Penjualan properti residensial hanya tumbuh sebesar
                                                               4,54 persen (yoy) atau lebih rendah dari triwulan III-2022 sebesar 13,58
                                                               persen.
                                                                  Berdasarkan survei pada sejumlah responden, terdapat 5 faktor
                                                               yang menyebabkan penjualan properti residensial masih lesu hingga
                                                               triwulan IV-2022.
                                                                  Faktor pertama, yaitu kenaikan harga bahan bangunan dengan
                                                               persentase 24,63 persen. Kemudian, masalah perizinan atau birokrasi
                                                               (14,41 persen). Selanjutnya, suku bunga KPR (15,27 persen), proporsi
                                                               uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (12,01 persen), serta ken-
                                                               dala perpajakan (8,83 persen).

          30   |  Edisi 195, Maret 2023  |  RealEstat Indonesia
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35