
Ilustrasi (Foto: Freepik.com)
Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonoi Kreatif tengah menyesuaikan strategi pengembangan pasar pelancong asing. Kebijakan itu seiring potensi resesi global tahun 2023 yang diprediksi akan berdampak ke sejumlah negara asal wisatawan mancanegara (wisman).
Sebanyak tiga lokomotif ekonomi dunia yang terpetakan akan terkena ancaman resesi dan pelambatan ekonomi yakni Amerika Serikat, China, serta sejumlah negara di belahan Eropa. “Tentunya ini akan berdampak terhadap pengeluaran masyarakatnya di sektor pariwisata. Kami langsung melakukan penyesuaian dari segi fokus pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya wisatawan mancanegara,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonoi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangan persnya, Selasa, 10 Januari 2023.
Menparekraf menjelaskan, pihaknya akan melakukan penyesuaian fokus ke negara-negara yang menjadi pasar besar serta menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan pelancong asing yang signifikan. Negara tersebut antara lain India, Australia dan New Zealand.
“Juga Malaysia dan Singapura yang masih terus bertumbuh,” kata Sandiaga.
Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia periode Januari hingga November 2022 mencapai 4,58 juta kunjungan. Jumlah itu naik 228,30 persen ketimbang pada periode yang sama tahun 2021.
Berdasarkan asal negara, jumlah wisman dengan kunjungan tertinggi adalah Malaysia yakni sebanyak 876.475 kunjungan, Timor Leste 628.471 kunjungan dan Australia sebanyak 552.216 kunjungan. Selanjutnya adalah Singapura dengan 486.295 kunjungan dan India 218.417 kunjungan.
Sementara untuk pertumbuhan wisman tertinggi sepanjang kurun waktu tersebut berturut-turut yaitu Australia sebesar 20,95 persen, New Zealand 9,20 persen, dan India 3,87 persen. Berikutnya yakni Jerman sebesar 3,69 persen dan Prancis 3,64 persen.
Kunjungan Wisman
Menparekraf mematok target jumlah kunjungan wisman sebanyak 3,5 juta hingga 7,4 juta orang. Sandiaga berharap penyesuaian strategi tersebut akan berdampak positif pada target kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini.
“Ada beberapa penerbangan langsung luar negeri dari Qatar dan Dubai yang sudah menyampaikan. Termasuk juga kita ingin ada penambahan dari Singapura dan beberapa negara ASEAN. Ini yang kita upayakan di kuartal pertama tahun ini bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan Kementerian Perhubungan,” jelas Sandiaga.
“Supaya pasar yang sangat potensial ini juga termasuk India bisa terlayani dengan penerbangan langsung. Terutama ke dua destinasi unggulan yaitu Denpasar dan Jakarta. Mungkin bisa ditambah destinasi lainnya,” imbuhnya.
Selain pasar wisman, Menparekraf Sandiaga menegaskan pasar wisatawan nusantara (wisnus) juga akan menjadi penopang utama.
“Indonesia masih akan bertumbuh sekitar 5 persen. Kita harus fokuskan untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara mencapai angka target 1,2 miliar sampai 1,4 miliar orang. Definisi pergerakan wisatawan nusantara yang bergerak antar kabupaten lebih dari enam jam bisa dipicu dengan beberapa kegiatan seperti event, wisata kuliner, wisata shopping, wisata healing, maupun wisata di desa-desa wisata,” kata Menparekraf Sandiaga. (BRN)