
Ilustrasi Program 3 Juta Rumah Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto (Foto: Istimewa)
“Program pengentasan kemiskinan, termasuk lewat penyediaan tiga juta unit hunian bagi masyarakat di pedesaan dan perkotaan sejalan dengan usaha mengentaskan backlog. REI berkomitmen mendukung program mulia ini,” ucap Joko Suranto yang juga ditunjuk sebagai Anggota Satgas Perumahan.

Ketua Satgas Perumahan Hashim S. Djojohadikusumo (kiri) dan Ketua Umum DPP REI Joko Suranto
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, imbuh Hashim, sektor properti dan perumahan memiliki keterkaitan dengan 185 industri turunan lain, sehingga dapat mengangkat dunia usaha dan perekonomian nasional. “Kontribusi yang luar biasa dari sektor properti terhadap 185 industri ikutannya dapat mendukung program Pemerintahan Prabowo untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun,” kata Hashim.
Lebih lanjut Hashim memaparkan, program pembangunan tiga juta rumah mencakup penyediaan dua juta rumah di wilayah pedesaan dan satu juta unit hunian di kawasan perkotaan. “Saya mau sampaikan bahwa tiga juta rumah ini adalah per tahun, sehingga kalau satu periode (lima tahun) akan dibangun 15 juta rumah di seluruh Indonesia. Jika Tuhan menghendaki, Prabowo Subianto bisa dua periode, maka dalam 10 tahun sudah terbangun 30 juta rumah. Dan nantinya dilanjutkan oleh presiden penerusnya,” kata Hashim.
Menurutnya, tujuan dan target itu bisa direalisasikan asalkan pelaksanaannya benar-benar bersungguh-sungguh dan ambisius dengan memasang target yang tinggi untuk mencapai pembangunan 3 juta rumah per tahun tersebut. “Seperti disampaikan Ketua Umum REI bahwa kita tidak akan mungkin mengubah sesuatu keadaan kalau tetap menjalankannya dengan cara seperti biasa,” tegasnya.
Dia menjelaskan, pembangunan dua juta rumah di pedesaan nantinya dilakukan oleh UMKM, koperasi, BUMdes, dan kontraktor desa dengan melibatkan masyarakat setempat, sehingga akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan income per kapita nasional.
Adapun untuk penyediaan satu juta rumah di perkotaan, kata Hashim, program itu terbuka untuk swasta, termasuk pengembang anggota REI di seluruh daerah. “Pengembang swasta anggota REI silakan masuk, ini terbuka. Nantinya bisa diberdayakan aset-aset milik pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk dibangun apartemen, seperti di atas lahan milik PD Pasar Jaya di DKI Jakarta,” kata Hashim. (BRN)