
Kawasan Industri SafenLock Sidoarjo/Foto: Istimewa
JAKARTA – Meski memiliki populasi Umat Muslim terbesar kedua di dunia, namun pengembangan produk halal di Indonesia masih jauh tertinggal, bahkan dibandingkan dengan Malaysia yang sudah memulai pengembangan kawasan industri halal ini sejak 2011.
Oleh karena itu, rencana pengembangan Kawasan Industri Halal (KIH) di Indonesia diharapkan dapat mengejar ketertinggalan tersebut.
Adi Saputra Tedja Surya, Direktur Halal Industri Park Sidoarjo (HIPS) berharap pengembangan kawasan industri halal pertama di Indonesia yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur itu dapat memperkuat industri produk halal nasional.
“Potensi produk halal Indonesia sangat tinggi, apalagi halal sekarang bukan hanya masalah agama saja, tetapi sudah menjadi gaya hidup,” kata Adi yang juga Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia itu dalam sebuah webinar bertajuk “Peran Kawasan Industri Halam dalam Mendorong Jawa Timur Bangkit”, baru-baru ini.
Dia menilai, ke depan Indonesia terutama Jawa Timur akan sangat prospektif sebagai hub industri halal di dunia. Apalagi Halal Industri Park Sidoarjo bukan hanya sebagai penyedia kawasan industri semata, namun juga sertifikasi dan labolarotium halal.
“Kawasan ini kami harapkan dapat menarik investor karena potensi pasarnya memang sangat besar sekali,” papar Adi.
Menurut Adi, Halal Industri Park Sidoarjo tidak tumbuh sendirian karena didukung oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. Bukan hanya itu, Adi juga mengajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan difasilitasi pemerintah untuk masuk ke kawasan industri tersebut untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
“Dengan adanya kawasan industri khusus produk halal ini maka bisa mendorong industri mikro naik ke kecil, dan yang kecil menjadi menengah,” harap Adi yang juga Presiden Direktur PT Makmur Berkah Amanda Tbk itu.
Kementerian Perindustrian telah menetapkan Sidoarjo sebagai salah satu Kawasan Industri Halal (KIH) di Jawa Timur. Dengan luas area 148 hektar, KIH Sidoarjo berada di kawasan SAFE and LOCK Halal Industrial Park (HIP) yang dikembangkan oleh PT Makmur Berkah Amanda Tbk.
Mendukung KIH
Jumadi, Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Jawa Timur (Jatim) menyebutkan Pemprov Jatim sangat mendorong agar usaha kecil dan menengah di daerah itu bisa ikut masuk ke dalam kawasan industri halal ini. Apalagi, kata dia, Gubernur Jatim berharap warga bisa menjadi tuan rumah dan pemain yang berkontribusi di daerahnya sendiri.
“Ibu Gubernur berharap kawasan industri halal ini juga menjadi bagian dan mendorong Jatim bangkit,” ungkap Jumadi.
Pemprov Jatim, ujar dia, mendukung penuh keberadaan Halal Industri Park Sidoarjo, apalagi belum diluncurkan saja kawasan ini sudah banyak yang terserap. Beberapa dukungan yang diberikan antara lain menyediakan fasilitas termasuk sertifikasi agar industri Jatim juga bisa masuk dalam industri global.
Pemerintah telah meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia tahun 2019-2024 yang bertujuan untuk melakukan pengembangan sektor riil ekonomi syariah, salah satunya adalah melalui industri halal. Indonesia berpotensi menjadi basis produksi halal bagi negara-negara Asia dan Timur Tengah.
Guna mendorong percepatan, Kementerian Perindustrian mendorong penyiapan ekosistem industri halal dengan terbitnya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal. Regulasi tersebut merupakan panduan bagi pengelola kawasan industri dalam p pendukung kegiatan industri halal. (MRI)