Meski Mahal, Gen-Z Negeri K-Pop Antusias Beli Rumah

Kondisi ini mempersulit rencana Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol untuk meredakan krisis keterjangkauan properti di negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia itu.
0
225
Gen-z Rumah

JakartaGenerasi Z (Gen-Z) Korea Selatan (Korsel) tetap antusias membeli rumah, meski mahal imbas dari kenaikan suku bunga yang tajam. Kondisi ini mempersulit rencana Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol untuk meredakan krisis keterjangkauan properti di negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia itu.

“Pembelian rumah oleh generasi muda meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga yang cepat. Sehingga konsumsi dapat terpukul karena banyak orang akan dipaksa untuk mengurangi biaya hidup mereka,” kata Economist DB Financial Investment, Park Sung-woo mengutip dari Reuters, Kamis, 23 Juni 2022.

Park menjelaskan, utang rumah tangga Negeri K-Pop ini mencapai beberapa tingkat yang berbahaya. Untuk itu, perlu melihat perlambatan dalam pembelian rumah dan pertumbuhan hipotek untuk mengurangi risiko itu.

Total utang yang dimiliki oleh rumah tangga Korsel, senilai USD1,5 triliun atau 104 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka utang tersebut lebih tinggi daripada 35 negara lainnya yang tercatat Institute of International Finance.

Bank of Korea (BOK/Bank Sentral Korsel) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 125 bps (basis points) sejak Agustus tahun lalu. Namun, kenaikan suku bunga ini tak menyurutkan Gen-Z di Negeri Ginseng ini membeli hunian meski harganya melonjak.

Pelonggaran

Presiden Yoon telah berjanji untuk melonggarkan pembatasan pinjaman dan memasok 2,5 juta apartemen. Hal ini untuk mengurangi kekurangan properti akut, termasuk melonggarkan pembatasan loan to value (LTV) mulai Juli 2022.

Real estat merupakan salah satu sektor yang menciptakan kekayaan bagi warga Korea Selatan. Investasi dalam properti tercatat sebanyak 73 persen dari total aset rumah tangga pada tahun 2021 berdasarkan rilis data pemerintah.

Adapun survei BOK bulan Mei menunjukkan sebagian besar warga Korea Selatan tetap optimis tentang harga properti untuk 12 bulan ke depan.

Presiden Yoon menghadapi tantangan dalam memasok jutaan apartemen bagi warga Korsel. Salah satu tantangan terberatnya adalah inflasi global yang melonjak tajam. Kondisi ini menaikkan biaya konstruksi dan memperlambat proyek pembangunan. (SAN)