Perbaiki Kualitas SDM, Solusi Hadapi Persaingan Bisnis Properti

Pelaku usaha properti harus terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM melalui serangkaian pelatihan guna menghadapi persaingan bisnis.
0
610

Palangka Raya – Industri perumahan terkena dampak ketidakpastian kondisi ekonomi global serta mulai naiknya tensi politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024. Pelaku usaha properti harus terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM tenaga kerjanya melalui serangkaian pelatihan guna menghadapi persaingan bisnis.

“Pelaku usaha properti harus bisa menjalankan efisiensi serta meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM tenaga kerjanya dengan mengikuti pelatihan,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Hari Ganie, saat membuka ‘Short Course: Pembangunan Perumahan Subsidi dan Komersial’ yang diselenggarakan Badan Diklat REI bagi anggota REI Kalimantan Tengah, di Palangka Raya, Selasa, 30 Mei 2023.

Hari Ganie mengapresiasi minat pengembang anggota REI Kalteng mengikuti kegiatan pelatihan demi perbaikan kualitas SDM. “Anggota REI Kalteng sungguh luar biasa karena berpikir jauh kedepan. Saya awalnya mengira peserta pelatihan ini maksimal hanya 50 orang. Tapi ternyata jumlahnya mencapai 99 peserta. Ini komitmen yang luar biasa,” cetus Hari.

Ketika kondisi ekonomi semakin sulit serta ketatnya persaingan usaha maka upaya peningkatan sumber daya manusia pelaku usaha properti menjadi jawabannya. “Strategi anggota REI Kalteng dalam mengikuti pelatihan untuk meningkatkan SDM perusahaan merupakan pilihan yang sangat bijak,” tegas Hari Ganie.

Peluang Pasar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Kalteng tahun 2022 secara kumulatif tumbuh sebesar 6,45%. Belum lagi, provinsi ini memiliki wilayah yang relatif luas serta angka backlog sekitar 15 ribu rumah.

“Selain itu, pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menciptakan peluang pasar. Anggota REI Kalteng harus jeli menangkap peluang tersebut. Tapi tentunya tetap mempertimbangkan aspek manajemen risiko,” imbuh Ketua Badan Pendidikan dan Pelatihan REI MR Priyanto.

Badan Pendidikan dan Pelatihan REI dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Kalteng menyelenggarakan pelatihan selama dua hari, Selasa – Rabu, 30 – 31 Mei 2023. Kegiatan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

“Selama pelatihan, peserta mendapatkan sejumlah materi terkait bisnis proses realestat. Mulai dari pemilihan lokasi, perencanaan proyek, perizinan, digital marketing dan manajemen risiko,” ucap Priyanto.

Dukungan Bank BTN

Kepala Bank BTN Cabang Palangka Raya, Raden Agung Derajat menyatakan, pihaknya senantiasa seiring sejalan mendukung pengembangan bisnis perumahan anggota REI Kalteng. Hal ini tercermin dari capaian market share Bank BTN sebesar 65% dari total penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) di Kota Palangka Raya. “Sedangkan market share Bank BTN di seluruh Kalteng sebesar 40% sehingga menempatkan Bank BTN  sebagai market leader pembiayaan perumahan,” papar Agung.

Agung mengatakan, model pelatihan ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas dan kemampuan SDM pengembang di daerah. “Pengembang harus selalu memperbarui wawasan dan kemampuannya. Kami berharap bisa lebih meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin lama sehingga Bank BTN dan REI ikut mewarnai pembangunan di Kalteng,” tukasnya.

Ketua DPD REI Kalteng Asani menyatakan, di era digitalisasi pengembang perlu memiliki kemampuan yang mumpuni agar tidak tergerus. “Sadar atau tidak, mau tidak mau, kita berhadapan dengan tantangan yang semakin kompetitif. Era digitalisasi seperti aplikasi Sireng dan SiKumbang dengan segala pernak-perniknya. Belum lagi adanya migrasi dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ke Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang memaksa pengembang harus semakin tangguh dalam melakoni bisnis properti,” ujarnya.

Menurut Asani, kemampuan pengembang menyediakan hunian yang aman dan nyaman harus mengiringi laju pertumbuhan kebutuhan rumah di Kalteng. “Harapannya, seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Tujuannya supaya peserta dapat meningkatkan kemampuan dan skill guna mendukung aktivitas bisnis dalam penyediaan hunian yang layak dan terjangkau,” pungkasnya. (BRN)