RI-Kanada Garap Ekonomi Berbasis Teknologi Bersih
Jakarta – Indonesia berpotensi besar sebagai ladang pengembangan teknologi bersih (clean tech) dunia. Pemerintah Indonesia bersama Kanada tengah menjajaki upaya memperkuat kerja sama pengembangan ekonomi bersih (clean economy) berbasis teknologi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang secara berkelanjutan.
“Pengembangan ekonomi bersih berpeluang menumbuhkan lapangan kerja ramah lingkungan (green jobs) dan pertanian pintar (smart-farming) ditengah tekanan perubahan iklim,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya yang dikutip Rabu, 4 September 2024.
Menurut simulasi pemodelan WRI Indonesia, penerapan prinsip ekonomi hijau dapat meningkatkan PDB rata-rata sebesar 6,3% selama periode 2025 hingga 2045. “Pengembangan ekonomi hijau juga berpotensi menciptakan 1,7 juta lapangan kerja hijau baru pada tahun 2045 mendatang,” ucapnya saat melakukan kunjungan kerja di Vancouver, Kanada.
Dalam pengembangan energi terbarukan, Indonesia diperkirakan memiliki potensi tidak kurang dari 443,2 Gigawatt. Energi terbarukan itu bersumber dari energi surya, angin, air, dan biomassa. Bahkan saat ini ekosistem startup clean-tech Indonesia tumbuh pesat. “Ada sekitar 300 startup clean-tech telah beroperasi. Sebagian telah mencapai tahap pendanaan seri A. Startup memiliki peran penting dalam inovasi dan pengembangan teknologi bersih di negara-negara yang telah membuat kemajuan signifikan seperti Jerman, Denmark, dan Kanada,” tutur Airlangga.
Dalam kunjungan kerjanya di Vancouver Kanada, Airlangga tengah memburu dan membawa pulang teknologi bersih untuk mempercepat transisi energi ke Indonesia. Ekonomi bersih dengan basis teknologi di bidang industri ekstraktif, energi terbarukan, semikonduktor termasuk pemanfataan dana pensiun Kanada untuk investasi infrastruktur di Indonesia.
Menko Airlangga bertemu dan bertukar pandangan dengan para pelaku bisnis yang saat ini mengembangkan ekonomi dan energi bersih di Kanada. Pebisnis itu antara lain Ballard Power, Westport Fuel Systems, ChopValue, Foresight Clean Tech Accelerator, dan SFU International. Menko Airlangga juga menyatakan kesiapan Pemerintah Indonesia membuka kesempatan kerja sama ekonomi untuk jangka menengah-panjang.
Peluang Sektor Energi Bersih
Kerja sama antara Indonesia dan Kanada di sektor energi bersih dan teknologi bersih dapat mencakup beberapa inisiatif strategis yang saling menguntungkan. Pertama, kedua negara dapat bekerja sama dalam pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan. “Kanada berpengalaman dan punya keahlian dalam bidang teknologi seperti tenaga angin, tenaga surya, dan penyimpanan energi. Hal itu bisa membantu Indonesia untuk mempercepat transisi menuju energi bersih melalui penerapan teknologi, riset dan pengembangan, serta pelatihan tematik,” tutur Airlangga.