Riset IPW: Tren Pasar Perumahan di 2021 Membaik

0
771

JAKARTA – Kinerja pasar perumahan sepanjang tahun 2021 relatif lebih baik dibandingkan tahun 2020 dengan kenaikan unit terjual 27,3% dan kenaikan nilai penjualan 69,0%. Meski hingga kuartal III-2021 pasar perumahan terkonsentrasi di segmen menengah-atas, namun di kuartal IV-2021 pasar mulai bergeser ke segmen yang lebih rendah.

“Seperti yang diprediksi sebelumnya, kemungkinan pasar akan kembali ke segmen yang lebih ‘membumi’ dengan target end-user pada pergerakan pasar ke depan,” kata CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda dalam paparan risetnya Tren Perumahan Jabodetabek-Banten Q4-2021 yang diterima, Senin (17/1/2022).

Disebutkan, unit terjual pada kuartal IV-2021 tumbuh 9,3% (qtq). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan penurunan yang terjadi pada nilai penjualan yang mengindikasi bahwa pasar bergeser ke segmen lebih rendah.

Kenaikan tertinggi harga rumah terjual rata-rata terjadi di Bogor sebesar 31,9% sebagai indikasi lebih banyak rumah terjual di segmen menengah-atas. Sedangkan penurunan tertinggi sebesar 38,7% terjadi di Tangerang dan sekitarnya sebagai indikasi minat pasar bergeser ke segmen lebih rendah.

Pertumbuhan penjualan rumah ready stock (sudah jadi) pada kuartal IV-2021 tumbuh tinggi 76,8% (qtq), melanjutkan tren pertumbuhan yang terjadi sejak program insentif PPN DTP diberlakukan pada 1 Maret 2020.

“Hal ini juga berdampak pada komposisi penjualan rumah ready stock yang naik menjadi 39,87% dibandingkan rumah indent 60,13%,” papar Ali.

Untuk segmen rumah, pergerakan pasar diperkirakan mulai bergeser ke segmen menengah setelah dalam tiga triwulan berturut-turut didominasi oleh segmen menengah-atas.

Di kuartal IV-2021, komposisi penjualan rumah yang mendominasi adalah di segmen menengah dengan harga antara Rp300 jutaan sampai Rp1 miliaran.

Riset tersebut mengungkapkan, untuk pertumbuhan unit terjual, wilayah Tangerang dan sekitarnya, Bekasi, dan Jakarta mengalami penurunan tipis berdasarkan jumlah unit terjual. Kenaikan tertinggi terjadi di Depok sebesar 41,7%, diikuti Bogor, Serang, dan Cilegon.

Sedangkan untuk pertumbuhan nilai penjualan, wilayah Tangerang dan sekitarnya mengalami penurunan tertinggi nilai penjualan sebesar 38,7%, sedangkan kenaikan tertinggi terjadi di Bogor sebesar 81,0%. (MRI)