
Ilustrasi (Foto: Sandiyu Nuryono)
Jakarta – Konsultan properti Collier Indonesia memprediksi prospek investasi 3 subsektor properti bakal cerah tahun depan. Ketiga subsektor properti tersebut, antara lain rumah tapak, logistik dan data center.
“Tahun 2023 kita melihat pembatasan perjalanan telah dihapuskan. Kita juga melihat banyak investor kembali ke Indonesia dan melihat beberapa sektor properti untuk berinvestasi. Sebagian besar investor asing menyatakan ketertarikan yang sama, umumnya sektor rumah tapak, logistik, data center, kemudian ritel dan hotel,” jelas Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia Steve Atherton dalam virtual Media Briefing, Rabu, 5 Oktober 2022.
Steve menjelaskan, investor dari luar negeri kurang lebih sudah 2 tahun tidak masuk Indonesia. Untuk kembali investasi, mereka perlu melakukan beberapa riset dan validasi kondisi pasar properti.
“Oleh karena situasi global dan kenaikan suku bunga acuan untuk meredam inflasi, investor melihat untuk membeli dan investasi di harga yang telah disesuaikan. Saya pikir ada periode penyesuaian yang sedang terjadi saat ini. Tapi, tetap ada ketertarikan,” sambung Steve.
Stimulus Kelas Menengah
Adapun guna menunjang pertumbuhan industri properti, pemerintah perlu menggelontorkan stimulus bagi kalangan bukan MBR saja. Kalangan menegah perlu mendapatkan perlakuan serupa dengan pemberian sejumlah stimuls layaknya kelas MBR.
“Perlunya perluasan tersebut mengingat kelas menengah selama ini tidak terjangkau fasilitas subsidi namun penghasilannya masih pas-pasan untuk mencicil rumah non-subsidi. Apalagi berdasarkan data pencarian properti di Rumah.com terlihat bahwa minat konsumen terhadap properti di harga menengah terus meningkat. Situasi ini perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan Pemerintah sehingga memungkinkan lebih banyak kelas menengah untuk bisa memiliki hunian,” ungkap Country Manager Rumah.com, Marine Novita, dalam keterangannya.
Pentingnya perluasan subsidi perumahan bagi kelas menengah mengingat harga rumah saat ini di atas kemampuan mereka. Sebagai contoh, penghasilan kelas menengah di Jabodetabek berada pada rentang Rp 7-15 juta. Dengan penghasilan tersebut, berdasarkan Kalkulator Keterjangkauan Rumah.com, idealnya mereka mencicil rumah dengan harga Rp 500 jutaan.
“Apalagi bagi mereka yang baru merintis keluarga tentunya kebutuhannya masih mungkin berubah. Oleh karena itu dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, bisa jadi salah satu solusi yang tepat bagi milenial kelas menengah adalah Rumah Susun (Rusun) dengan skema kepemilikan jangka waktu terbatas untuk disediakan oleh pemerintah,” tutup Marine. (SAN)