Jakarta – Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Nusa Tenggara Timur menargetkan pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 3.500 unit tahun depan. Angka ini melampaui realisasi pembangunan hunian MBR di NTT pada 2020 yakni 2.000 unit rumah.
Ketua DPD REI NTT Bobby Thinung Pitoby mengatakan, asosiasi akan berupaya mengejar ketertinggalan pembangunan rumah selama tahun ini pada 2021 mendatang. “Kami akan berusaha penuhi target bangun 3.500 unit di 2021, dari realisasi tahun ini sebanyak 1.968 unit,” kata Bobby melalui sambungan telepon, Selasa, 22 Desember 2020.
Meningkatnya anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun depan akan menjadi pendorong utama pengembang untuk mencapai target pembangunan rumah. Diketahui pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana Rp 19,1 triliun atau setara 157 ribu unit rumah bersubsidi pada 2021. Alokasi FLPP tahun 2021 naik signifikan dibandingkan tahun 2020 yakni sebesar Rp 11 triliun.
Bobby berharap meningkatnya kuota FLPP tersebut akan terserap seluruhnya untuk pembangunan rumah MBR di 2021. “Kuota FLPP yang terbatas pada tahun ini jadi hambatan besar pengembang bangun rumah,” jelas Bobby.
Bobby menambahkan untuk mendorong sektor properti tumbuh tahun depan, perlu adanya stimulus dari perbankan berupa relaksasi untuk kredit konstruksi untuk pengembang maupun kredit pemilikan rumah (KPR) untuk konsumen. (BRN)