Walikota Banjarmasin Minta REI Sediakan Hunian ASN

0
743

Banjarmasin – Kebutuhan fasilitas perumahan bagi masyarakat di Kota Banjarmasin masih sangat tinggi. Namun, ketersediaan lahan untuk permukiman relatif terbatas.

“Kebutuhan masih sangat tinggi. Dari total delapan ribu aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Kota Banjarmasin saja, setidaknya ada 1.500 ASN yang belum memiliki rumah,” tegas Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina menjawab industriproperti.com, saat menghadiri Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Rabu, 20 Januari 2021.

Ibnu Sina menyatakan, dalam upaya penyediaan kebutuhan hunian bagi ASN dapat bekerjasama dengan anggota REI Kalimantan Selatan (Kalsel). “Penyediaan kebutuhan hunian bagi ASN yang belum memiliki rumah itu bisa memanfaatkan program rumah bersubsidi sebagaimana program nasional. Tentunya dengan persyaratan sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah pusat,” kata dia.

Dia menegaskan, peluang kerjasama penyediaan hunian bagi ASN Kota Banjarmasin masih terbuka lebar. Pasalnya, abdi negara itu tidak mungkin untuk selamanya menghuni rumah sewa. “ASN yang akan berkeluarga pastinya butuh fasilitas rumah yang layak. Tidak mungkin mereka selalu menetap di rumah kontrakan,” tegasnya.

Hanya saja, kata Ibnu Sina, Pemkot Banjarmasin saat ini tidak memiliki lahan dalam hamparan yang cukup memadai dengan peruntukan kawasan permukiman. “Lahan-lahan milik Pemerintah Kota Banjarmasin yang ada saat ini sangat terbatas. Kalau pun ada, peruntukan lahan itu adalah untuk infrastruktur serta fasilitas publik seperti terminal, pasar induk, dan pusat distribusi regional. Tapi itu untuk perencanaan jangka panjang,” ujarnya.

Untuk itu, Ibnu Sina berharap, partisipasi aktif dari pengembang swasta dalam program penyediaan hunian bagi ASN Kota Banjarmasin. “Pemkot Banjarmasin belum punya lahan yang cukup, terutama yang telah bersertifikat, dengan peruntukan area perumahan bagi ASN,” ucap dia.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Kalsel, Ahyat Sarbini mengapresiasi penawaran dari Walikota Banjarmasin. “Tawaran ini sangat menarik. Tapi jangan lupa, tidak sedikit juga ASN yang terbentur persoalan finansial karena mereka sudah memiliki cicilan lain-lain sehingga sisa gajinya mungkin tidak mencukupi untuk mengangsur KPR (kredit pemilikan rumah) bersubsidi,” kata Ahyat.

Menyoal kendala ketersediaan lahan di Kota Banjarmasin, imbuh Ahyat, sebenarnya dapat disiasati dengan pengembangan di area penyangga di sekitar Kota Banjarmasin. “ASN Pemkot Banjarmasin harus sudah melirik kawasan penyangga Kota Banjarmasin. Kita dapat menawarkan perumahan di area penyangga itu seperti di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala,” tutupnya. (BRN)