Ini 5 Kota Terbaik untuk Investasi Real Estat, Bagaimana Jakarta?

Asia merupakan salah satu kawasan yang menjadi magnet bagi investor untuk menamankan uangnya dengan harapan dapat menuai keuntungan yang berlipat.
0
373
investasi real estat

Jakarta – Asia merupakan salah satu kawasan yang menjadi magnet bagi investor untuk menamankan uangnya dengan harapan dapat menuai keuntungan yang berlipat. Namun,  keuntungan investasi real estat yang akan dikantongi akan tergantung pada lokasi spesifik tempat Anda membeli.

Tentu saja, itu tidak berarti memilih negara juga tidak penting. Sementara itu, apresiasi dan hasil sewa sebagian besar bergantung pada kota atau lingkungan yang tepat.

Pemilihan Kota mana saja di Asia yang menarik untuk investasi properti dan bagaimana posisi Jakarta? Sayangnya, Jakarta belum termasuk lima besar kota terbaik di Asia untuk investasi real estat seperti dikutip dari investasian.com.

Berikut ke-5 kota tersebut berdasarkan prospek apresiasi, demografi, hasil sewa, dan berbagai pilihan yang tersedia bagi para investor asing.

5. Bangkok (Thailand)

Lonjakan kedatangan turis dari Tiongkok terjadi pada waktu yang hampir bersamaan dengan kenaikan harga kondominium dan volume transaksi di pusat kota Bangkok. Kota ini dengan cepat berubah menjadi tujuan utama Asia bagi pembeli properti asal Tiongkok.

Dengan demikian, pasar properti Bangkok mungkin merupakan pilihan yang paling likuid di Asia Tenggara. Pasalnya, jumlah agen penjual yang cukup banyak dan pembeli asing yang terus mengalir.

4. Kuala Lumpur (Malaysia)

Kuala Lumpur, dibandingkan dengan Bangkok, bisa dikatakan memiliki pasar real estat paling terbuka dan dengan harga bersaing di kawasan ini.

Faktanya, orang asing diizinkan untuk memiliki rumah dengan status hak milik di Malaysia. Ini menjadikannya satu-satunya negara di Asia Tenggara di mana orang asing dapat secara legal membeli tanah atas nama mereka sendiri.

Anda dapat membeli kondominium mewah tepat di pusat Kuala Lumpur dengan harga sekitar USD4.000 per m2. Ini lebih murah dari Bangkok dan harganya hampir sama dengan Manila.

3. Phnom Penh (Kamboja)

Ibu kota Kamboja, Phnom Penh, merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Oleh karena urbanisasi yang kuat dan tingkat kelahiran yang sehat, populasi Phnom Penh saat ini yang berjumlah dua juta akan berlipat ganda pada tahun 2030.

Namun, terlepas dari potensi yang menggiurkan, real estat di area utama Kota Phnom Penh masih banyak yang berharga di bawah USD1.000 per m2. Nilai properti di ibu kota terdekat seperti Jakarta dan Hanoi, sekitar USD4.000 per meter persegi.

2. Manila (Filipina)

Prospek Manila sebanding dengan kota lainnya di Asia, seperti Kuala Lumpur dan Phnom Penh. Satu-satunya perbedaan Manila dengan kedua kota tersebut adalah dalam hal luas wialyahnya saja. Manila memiliki potensi yan kuat untuk menjadi “Tokyo Abad 21” yang tampaknya tidak masuk akal untuk saat ini.

Salah satu hal minus pembelian properti Manila adalah kurangnya pilihan yang tersedia untuk orang asing. Anda dapat memiliki unit kondominium hak milik di Filipina sebagai non-lokal tetapi tidak diizinkan untuk membeli rumah atau tanah.

1. Seoul (Korea Selatan)

Satu-satunya kota Asia Timur dalam daftar ini, Seoul menawarkan demografi yang solid dan undang-undang ramah pembeli asing yang sangat kontras dengan China dan Jepang.

Faktanya, bersama dengan Kuala Lumpur, Seoul adalah salah satu dari sedikit ibu kota di Asia di mana orang asing dapat memiliki tanah dan rumah dengan hak milik. Anda tidak akan menemui batasan sebagai pembeli asing di Korea Selatan.

Namun, investor tidak akan mendapatkan pengembalian yang terlalu besar di sini seperti yang didapatkan di Manila atau bahkan Kuala Lumpur. (SAN)