Uni Eropa Pertegas Komitmen Kemitraan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa bersama Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket, meluncurkan EU-Indonesia Cooperation Publication 2022-2023. Publikasi ini menyoroti hasil kemitraan negara anggota Uni Eropa dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Tema tahun ini Stronger Together, menangkap dukungan besar Uni Eropa dan negara-negara anggotanya kepada Indonesia. Dukungan itu mencakup bidang kesehatan, lingkungan, perubahan iklim dan kerja sama ekonomi. Hal ini sejalan dengan prioritas pembangunan Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dan empat isu prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022 dalam Development Working Group. Kami menghargai komitmen dan dukungan berkelanjutan Uni Eropa terhadap pembangunan Indonesia dan Presidensi G20 Indonesia 2022,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dalam keterangan pers, Selasa, 10 Mei 2022.
EU-Indonesia Cooperation Publication 2022-2023 menggarisbawahi sejumlah hal. Antara lain kunjungan tingkat tinggi Uni Eropa ke Indonesia pada 2021 sebagai bentuk penegasan dukungannya untuk pemulihan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Didalamnya termasuk kunjungan EU High Representative for Foreign Affairs and Security Policy/Vice-President of the European Commission, Josep Borrell dan First Executive Vice-President of the European Commission, Frans Timmermans. Selain itu, EU juga menegaskan dukungannya untuk peningkatan perann generasi muda dan organisasi masyarakat sipil di Indonesia.
Dalam kemitraan Uni Eropa bersama Indonesia mencakup hibah senilai €15 juta untuk mendukung respons Indonesia terhadap kesehatan masyarakat. Berikutnya, sebesar €67 juta pinjaman Pemerintah Jerman untuk memperkuat rumah sakit pendidikan di Indonesia. Selanjutnya, bantuan senilai €20 juta yang diimplementasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui program Southeast Asia Health and Pandemic Response and Preparedness. Bantuan ini karena posisi Indonesia sebagai salah satu negara penerima dukungan Uni Eropa.
Finalisasi Perjanjian Kerja Sama
Duta Besar Piket juga memperkenalkan EU Indo-Pacific Strategy and the Global Gateway yang akan menjadi kerangka perluasan kerja sama. Selain itu, kerja sama tersebut juga akan merefleksikan peran Indonesia dalam mendukung multilateralisme dan stabilitas regional.
“Membangun masa depan yang lebih inklusif, hijau, dan berkelanjutan adalah fokus kerja sama Uni Eropa dengan Indonesia selama 30 tahun terakhir. Banyak kemajuan yang telah kita capai dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia. Misalnya, mengurangi kesenjangan, meningkatkan perlindungan lingkungan, dan meningkatkan people-to-people exchanges,” ujar Piket.
Berdasarkan publikasi tahunan tersebut, finalisasi perjanjian kemitraan EU-Indonesia (Comprehensive Economic Partnership Agreement) membuka peluang kerja sama yang lebih luas dan memperkuat hubungan dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Baik Uni Eropa maupun Indonesia, saat ini sedang berada pada tahap transisi hijau. Kedua belah pihak senantiasa mencari solusi berkelanjutan melalui peningkatan inovasi teknologi dan dukungan serta investasi pada teknologi hijau.
“Publikasi ini juga mengajak kita kilas balik ke tahun 2021. Terutama tentang pentingnya solidaritas global dalam menghadapi tantangan-tantangan global. Uni Eropa akan terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia terutama dalam meningkatkan kesiapsediaan menghadapi krisis-krisis masa depan,” tutup Piket. (BRN)