Program PEN Pacu Penyerapan Tenaga Kerja

Pemerintah mengklaim program pemulihan ekonomi nasional (PEN) berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran dan peningkatan penyerapan tenaga kerja. 
0
218

Jakarta – Pemerintah mengklaim program pemulihan ekonomi nasional (PEN) berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran dan peningkatan penyerapan tenaga kerja. Per Agustus 2021, tingkat pengangguran terbuka Indonesia turun menjadi 6,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,1 persen atau setara 0,67 juta orang.

“Di tahun 2022, Pemerintah melalui program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dan lainnya akan terus mendorong penguatan pemulihan ekonomi. Hal ini untuk optimalisasi penyerapan angkatan kerja baru. Termasuk pekerja yang terkena PHK,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, di Jakarta, Senin, 17 Januari 2022.

Penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan sekitar 2,6 juta orang dengan pertumbuhan angkatan kerja mencapai 1,4 persen pada Agustus 2021. Sektor penyerap tenaga kerja yaitu manufaktur (1,22 juta tenaga kerja), perdagangan (1,04 juta tenaga kerja) dan konstruksi (0,22 juta tenaga kerja). Berikutnya, sektor akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 0,64 juta tenaga kerja, dan pertambangan sebesar 0,9 juta pekerja.

Kepala BKF berharap pemulihan ekonomi mampu membuka lapangan kerja baru untuk menyerap penambahan angkatan kerja baru dan pekerja yang sempat terdampak PHK.

Penyaluran belanja pemerintah juga ikut mendukung pertumbuhan sektor ketenagakerjaan dengan menciptakan lapangan kerja baru.

Realisasi sementara program PEN tahun 2021 mencapai Rp 658,6 triliun atau 88,43 persen. Dalam PEN terdapat program yang didesain membantu sektor ketenagakerjaan seperti kartu prakerja dan program prioritas padat karya. Selain itu, insentif pajak pertambahan nilai (PPN) di sektor properti yang juga padat karya. (BRN)