Akses Tol Langsung Paramount Petals Ditargetkan Rampung 2025

Kiri-kanan : Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land; M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land; Yayat Supriatna, Pengamat Perkotaan dan Bayu Nurbaya, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasamarga Related Business (JMRB).
GADING SERPONG – Koridor barat Jakarta berkembang cukup pesat. Hal itu tidak lepas dari dukungan infrastruktur yang mendorong konektivitas perekonomian kawasan. Salah satunya kawasan Paramount Petals di Curug, Tangerang. Kota mandiri (township) baru seluas 400 hektar ini adalah proyek pengembangan dari Paramount Land.
Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi menjelaskan pihaknya berkomitmen tinggi dalam mengembangkan Paramount Petals secara tepat waktu sesuai komitmen awal. Salah satunya perusahaan berinvestasi untuk membangun akses tol langsung ke jalan tol Jakarta-Merak. Menurutnya, pembangunan akses tol langsung ini akan dimulai pada Juli mendatang dan ditargetkan selesai pada 2025.
“Paramount Land telah mendapat izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar gerbang tol Bitung KM 25,5 tol Jakarta-Merak dari Kementerian PUPR pada akhir Januari 2024. Izin prinsip gerbang tol baru menuju Paramount Petals sudah keluar dan ditandatangani Kementerian PUPR melalui Dirjen Binamarga,” ungkap Nawawi dalam diskusi “Dukungan Infrastruktur Kawasan Hunian di Koridor Barat Jakarta” yang diadakan Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) di Atria Hotel Gading Serpong, Kamis (20/6).
Dijelaskan, izin yang dikantongi adalah untuk melakukan modifikasi exit dan entrance gerbang tol Bitung. Panjang boulevard dari exit toll yang dibangun ini sekitar 5,5 kilometer yang akan membentang dari sisi utara ke selatan Kota Paramount Petals. Pembangunan akan dilanjutkan dengan rencana flyover atau jembatan layang sepanjang 100 meter untuk menghubungkan Paramount Petals yang terbelah jalur tol.
Nawawi menambahkan melalui akses tol langsung ke tol Jakarta-Merak, Paramount Petals akan terhubung ke berbagai destinasi lain seperti Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Jakarta, tol JORR, dan tol Serbaraja (Balaraja-Serpong).
“Aksesibilitas yang baik menjadi kunci utama hidup tidaknya sebuah kota dan Paramount Petals akan hidup dan berkembang pesat seiring dengan makin mudahnya akses dan makin lengkapnya fasilitas kota,” paparnya.
Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasamarga Related Business (JMRB), Bayu Nurbaya menjelaskan pembangunan dan modifikasi terhadap simpang susun (interchange) Bitung yang nantinya akan terakses ke tol Jakarta-Merak mendesak untuk dilakukan karena ketersediaan lahan di sekitar tol yang terbatas dan tingkat kepadatan kendaraan di jalan arteri Bitung yang diproyeksi pada tahun 2036 akan mengalami stagnan.
“Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen setiap tahunnya di jalan arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan di sekitarnya,” kata Bayu.
Menurutnya, semua proses perizinan sudah lengkap dan tinggal menunggu persiapan pengerjaan. Semua biaya pembangunan, ungkap Bayu, akan ditanggung oleh pengembang Paramount Land. Pembangunan simpang susun membutuhkan waktu 2 tahun, sehingga ditargetkan rampung pada 2025. Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan.
Sebelumnya, Jasa Marga juga telah mengoperasikan jalan tol Jakarta-Tangerang untuk mendukung infrastruktur di koridor barat Jakarta. Saat ini, sebut Bayu, traffic lalu lintas di jalan tol itu sangat padat sekali, terutama karena banyak pengembangan kota mandiri yang dikembangkan di sepanjang jalan tol tersebut. Sementara penambahan lajur tidak mungkin lagi untuk dilakukan, sehingga dilakukan pembangunan jalan tol melingkar seperti JORR 1 dan juga JORR 2.
“Untuk JORR 2, saat ini untuk sisi baratnya telah tersambung, sedangkan sisi timur sebagian sudah tersambung. Jalan-jalan tol ini juga akan membantu sekali kelancaran lalu lintas dari timur ke barat Jakarta,” pungkasnya.
Direktur Planning & Design Paramount Land, Henry Napitupulu mengatakan akses tol langsung ini akan terkoneksi dengan jalan boulevard di kawasan hunian yang memiliki empat lajur dengan lebar (ROW) lebih dari 30 meter.
“Titik pertemuannya dekat pengembangan sisi utara Paramount Petals yang akan terkoneksi dengan jalan utama Paramount Petals bagian selatan,” jelasnya.
Saat ini dari tol Jakarta-Merak menuju Paramount Petals harus keluar di gerbang tol Bitung KM 26 yang jaraknya cukup jauh. Simpang susun dan akses tol baru ini akan memecah kepadatan di Jalan Raya Pantura/Jalan Raya Serang – Jalan Raya Curug, dan di sekitar pintu masuk tol Bitung di KM 26, karena langsung terkoneksi dengan kawasan Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu yakni salah satu jalur protokol menuju Gading Serpong dan BSD City.
Henry Napitupulu menambahkan Paramount Land secara paralel juga akan menggenjot pembangunan infrastruktur lain di kawasan Paramount Petals dan mengiatkan peluncuran produk-produk baru. Kehadiran akses langsung tol tersebut dipastikan akan meningkatkan nilai properti di Paramount Petals.
“Tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk memiliki properti di kawasan tersebut. Sebab jika akses tol sudah jadi, maka harga pasti akan naik,” tegasnya.
Sejak diluncurkan pada 2021, Paramount Petals telah berhasil menjual sekitar 1.280 unit rumah di mana lebih dari 700 unit sudah diserahterimakan dan sekitar 250 unit telah dihuni. Dalam waktu dekat produk komersial akan mulai diluncurkan pada kuartal akhir 2024. Paramount Petals juga baru merilis satu produk komersial (Calico Square) yang terserap dengan baik.
Kawasan Masa Depan
Pengamat Perkotaan, Yayat Supriatna menilai koridor barat adalah Jakarta masa depan. Menurutnya, New Greater Jakarta berada di poros barat Jakarta karena akses yang banyak dan mudah, serta lingkungan yang baik. Kemudahan dalam mengakses kawasan juga menjadi kata kunci pertumbuhan kawasan.
“Koridor barat Jakarta sekarang sudah tersambung dengan koridor timur, dimana kedua poros tersebut memiliki basis ekonomi yang hampir sama yaitu industri. Bedanya koridor barat lebih unggul karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan pengembangan besar berskala kota lebih banyak disini,” sebutnya.
Dari konteks investasi, koridor barat dikatakan Yayat memiliki berbagai keunggulan. Disamping harga rumahnya relatif cepat berkembang, koridor barat khususnya Paramount Petals secara lokasi berada diantara dua Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni BSD City dan PIK2.
“Kekuatan terbesar untuk kawasan yang berada dalam jaringan PSN adalah izin yang lebih mudah. Pajaknya banyak insentif serta barang impor tidak dibatasi. Kekuatannya nanti adalah kecepatan dalam pengembangan kawasan,” ujar Yayat.
Lebih lanjut ditegaskan, kolaborasi dan integrasi antara pengembang besar di koridor barat Jakarta harus terus dilakukan. Pengembang juga bisa membangun rumah susun untuk pekerja supaya kawasan ini tidak berwajah dua dan mengakomodir beragam kelompok masyarakat. (MRI)