Laba Bersih Summarecon Agung Tahun 2023 Tumbuh 27%

0
172

Jakarta – PT Summarecon Agung Tbk membukukan pendapatan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp 6,66 triliun atau tumbuh 14,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan juga meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 27% dari Rp 772 miliar menjadi Rp 1,06 triliun sepanjang tahun 2023.

“Berbekal pengalaman selama 49 tahun, Summarecon akan membuka proyek ke-9 yaitu Summarecon Tangerang pada akhir tahun 2024. Proyek tersebut akan meningkatkan portofolio perseroan di bidang properti residensial,” tutur Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto Pitojo Adhi, dalam Paparan Publik seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Summarecon Agung Tbk, Kamis, 20 Juni 2024.

Bisnis pengembangan properti menyumbang pendapatan perseroan sebesar Rp 4,04 triliun pada 2023. Angkanya naik 15% dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 3,53 triliun. Segmen usaha ini masih menjadi kontributor terbesar dengan 61% dari total pendapatan.

Segmen pra-penjualan pengembangan properti mencapai Rp 4,52 triliun, kurang dari target 5 trilun karena tantangan yang timbul menjelang Pemilu Indonesia 2024, sehingga perseroan menunda beberapa peluncuran produk. Kontribusi penjualan terbesar berasal dari unit Summarecon Serpong. “Rumah dan ruko masih menjadi penyumbang produk terbesar masing-masing dengan 68% dan 21% dari total pra-penjualan. Produk lainnya memberikan kontribusi kurang dari 10% untuk masing-masing jenis produk,” ucapnya.

Summarecon telah mengembangkan sebanyak delapan kota terpadu yang tersebar di Kelapa Gading dan Crown Gading (Jakarta), serta Serpong (Tangerang Selatan, Banten). Berikutnya, di Bekasi, Bogor, Bandung dan Karawang, seluruhnya berlokasi di Jawa Barat, serta Makassar (Sulawesi Selatan). “Kami akan memperkuat bisnis inti dengan mempercepat seluruh pengembangan secara efisien dan memenuhi permintaan pasar secara efektif,” kata Adrianto.

Proyek Terbaru

Summarecon akan membuka proyek ke-9 yaitu Summarecon Tangerang pada akhir tahun 2024. Proyek teranyar  dan cadangan lahan seluas 1.900 hektare yang akan memberikan keberlanjutan dan kelangsungan bisnis perusahaan di tahun-tahun mendatang. “Perusahaan menetapkan target pra-penjualan sebesar Rp 5,0 triliun pada tahun 2024 dengan kontribusi pra-penjualan dari keseluruhan proyek,” ucap Adrianto.

Selain itu, unit bisnis investasi dan manajemen properti, Summarecon Villaggio dan Summarecon Mall Bandung yang baru saja beroperasi semakin meningkatkan value pengembangan kawasan sekaligus memberikan pengalaman rekreasi baik bagi pengunjung maupun masyarakat.

Perseroan juga tengah mengembangkan Summarecon Mall Bekasi Fase 2, Summarecon Mall Makassar yang saat ini sedang dibangun, dan sejumlah proyek ritel, komersial, dan perhotelan.  “Rencananya pada tahun-tahun mendatang akan didasarkan pada konsep urban planning untuk meningkatkan nilai kota-kota terpadu kami dan pengembangan di sekitarnya,” kata Adrianto.

Pendapatan dari segmen bisnis investasi properti dan manajemen naik sebesar Rp 257 miliar dari Rp 1,48 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 1,74 triliun pada tahun 2023. Peningkatan pendapatan sebesar 17% berasal dari pendapatan sewa mal yang meningkat sebesar Rp 136 miliar. Secara geografis, Kelapa Gading merupakan kontributor pendapatan terbesar dengan 44% dari total pendapatan di segmen bisnis ini, diikuti oleh Serpong (33%) dan Bekasi (21%), yang mencerminkan ukuran operasional dari masing-masing pusat perbelanjaan tersebut.

Bisnis Pusat Perbelanjaan

Bagi Summarecon Agung, bisnis dari pusat-pusat perbelanjaan masih menjadi kontributor utama segmen bisnis ini dengan kontribusi sebesar 94% dari pendapatan segmen tersebut. Kontribusi dari properti investasi lainnya tidak signifikan karena properti ini dikembangkan untuk melengkapi dan menambah kelengkapan kota terpadu dengan fasilitas-fasilitas tersebut.

Pendapatan di segmen ini meningkat 23% yakni Rp 166 miliar dari Rp 710 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 876 miliar pada tahun 2023. Pada segmen bisnis ini, bisnis perhotelan menjadi kontributor terbesar. Atas capaian tersebut, perseroan membagikan dividen sebesar Rp 9 per lembar saham atau setara Rp 148,58 miliar.

Lebih lanjut, Adrianto menuturkan, hajatan demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 yang berjalan lancar memberikan kepastian politik dan stabilitas terhadap lingkungan sosial-ekonomi negara. “Pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) pada tahun 2024 yang diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan PDB tahun 2023, yakni sebesar 5,30% hingga 5,70%, seiring berakhirnya Pemilu memberi kepastian stabilitas politik. Kami optimistis hasil tersebut akan meningkatkan tingkat kemampuan atau daya beli konsumen properti,” tutur Adrianto. (BRN)