Ini Sebab Pasar Properti Indonesia Makin Positif

Kenaikan pasar properti didorong oleh peringkat keterjangkauan yang lebih tinggi, tingkat kepuasan dan skor iklim properti hunian saat ini.
0
225
pasar properti

Jakarta – Sentimen konsumen properti terhadap pasar properti nasional makin positif. Hal ini terlihat pada temuan survei Rumah.com Consumer Sentiment Survey H1 2022, yang menunjukkan indeks sentimen properti naik 3 poin dari periode sebelumnya menjadi 72 poin.

“Adanya kenaikan kepuasan terhadap iklim properti hunian saat ini didorong oleh peningkatan suplai properti yang tersedia di pasar, pengembalian investasi properti yang lebih tinggi serta meningkatnya kemudahan dalam mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” jelas Marine Novita, Country Manager Rumah.com dalam Webinar Adaptasi dengan Pandemi, Pencarian Rumah Berlanjut, Rabu, 23 Maret 2022.

Marine melanjutkan, kenaikan tersebut mendapat dorongan dari peringkat keterjangkauan yang lebih tinggi. Kemudian, tingkat kepuasan dan skor iklim properti hunian saat ini. Selain itu, persepsi yang lebih positif terhadap upaya pemerintah melalui berbagai stimulus. Lalu, pandangan positif yang lebih tinggi terhadap harga properti.

Dalam dua tahun terakhir, masyarakat Indonesia mengubah cara mereka mengkonsumsi dan mencari informasi termasuk di bidang properti. Mereka makin nyaman untuk mencari properti secara online. Dari hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menunjukkan 2 dari 3 responden atau 64 persen responden nyaman memilih properti secara online. Sementara sekitar 46 persen responden merasa nyaman dengan melihat properti secara virtual.

Mereka yang mencari properti secara online secara umum kini makin mengandalkan platform online. Sebut saja, media sosial, portal properti dan situs perusahaan pengembang. Hasil riset juga menunjukkan bahwa 73 persen responden menggunakan media sosial. Sementara 59 persen responden lainnya menggunakan portal properti untuk mencari rumah.

“Sementara lebih dari setengah todal responden sudah tidak mengandalkan platform tradisional seperti surat kabar, majalah, dan radio untuk mencari properti idaman. Hal ini seperti dinyatakan oleh 10 persen responden untuk surat kabar, dan masing-masing 6 persen untuk majalah dan radio,” urai Marine.

Ekonomi Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Chief Economist Bank BTN, Winang Budoyo mengungkapkan, menurut data International Monetary Fund (IMF), ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh sebesar 5,6 persen pada 2022. Secara historis, tumbuhnya ekonomi nasional akan berjalan beriringan dengan tingginya permintaan rumah sebagai bentuk investasi masyarakat.

Sepanjang dua tahun terakhir, sektor real estate di tanah air terus menunjukkan kinerja dengan pertumbuhan yang positif secara kontinu. Apalagi dengan hadirnya berbagai stimulus pemerintah sehingga berdampak pada sektor perumahan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan KPR yang tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif ketimbang kredit lainnya pada perbankan nasional. (SAN)