Intip Guncangan Pemilu 2024 Terhadap Industri Properti

Suasana ketidakpastian umumnya akan menghantui para pelaku bisnis seiring dengan makin dekatnya proses pemilihan umum (Pemilu).
0
625
industri properti

Jakarta – Suasana ketidakpastian umumnya akan menghantui para pelaku bisnis, termasuk di industri properti seiring dengan makin dekatnya proses pemilihan umum (Pemilu). Terutama dengan meluasnya berita yang menimbulkan perdebatan di antara partai politik, rencana kebijakan dan komitmen ke depan dari masing-masing calon presiden.

Ditambah lagi, kekhawatiran atas ketidakpastian menjelang pemilihan juga dapat berdampak terhadap pasar properti. ”Hanya dalam hitungan beberapa bulan ke depan hingga perayaan demokrasi Indonesia menuju kepemimpinan baru, para investor dan pembeli properti cenderung untuk menunda keputusan bisnis,” Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 29 November 2023.

Ferry menjelaskan, meskipun hasil pemilihan tidak menentukan nasib kondisi pasar akan tetapi pemilihan ini mempengaruhi sentimen secara keseluruhan. Setelah pemilihan, diharapkan pembeli properti akan melanjutkan aktivitas dan menghidupkan kembali pasar.

Pada sektor perkantoran, lanjutnya, secara umum, kekhawatiran terhadap potensi ketidakstabilan politik, tidak terlalu berpengaruh terhadap sektor perkantoran. Di kalangan pemilik atau pengembang properti perkantoran, kekhawatiran terbesar adalah apakah hasil dari pemilu ini akan berpengaruh pada perubahan regulasi, terutama yang terkait dengan proyek konstruksi yang sedang berlangsung.

“Pada umumnya pelaku bisnis cenderung untuk mengambil pendekatan ‘wait and see’, atau memastikan proyek pembangunan berjalan lancar, dan segera membuat keputusan saat sudah ada kepastian dari hasil pemilihan umum,” ujarnya.

Pada sektor industrial, para investor dan perusahaan saat ini berpacu untuk mempercepat penyelesaian  proyek-proyek yang ada untuk mengejar target sebelum pemilihan umum. Bila ada pekerjaan proyek yang terkait kerjasama dengan pemerintah, pelaku bisnis cenderung mengambil pendekatan ‘wait and see’. Kekhawatiran muncul jika ada kebijakan baru dianggap tidak menarik bagi sektor bisnis yang berpotensi menurunkan minat investasi.

Khawatir Perubahan Regulasi

Kemudian di sektor ritel, iklim politik dapat memengaruhi keputusan strategis bagi pemain baru (retailer) di pasar ritel, terutama retailer asing, yang memiliki kekhawatiran terhadap potensi perubahan regulasi.

Halaman Selanjutnya
1 2