PUPR Fokus 5 Program Kerja, Bidang Perumahan Alokasikan Rp5,49 triliun

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Foto: Kementerian PUPR)
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) fokus pada lima prioritas utama pada program kerja tahun anggaran (TA) 2023. Dari pagu indikatif Kementerian PUPR TA 2023 sebesar Rp98,21 triliun, alokasi untuk bidang perumahan sebesar Rp5,49 triliun.
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa kegiatan pembangunan termasuk Program Prioritas Nasional agar dapat diselesaikan pada tahun 2024, sehingga prioritas program tahun 2023 diutamakan pada 5 hal yaitu multi years contracts, pembayaran hutang pekerjaan, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana alam, pembayaran eskalasi, serta tetap mempertahankan program pola padat karya,” terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis resminya, Kamis, 9 Juni 2022
Menteri Basuki melanjutkan di bidang perumahan, antara lain untuk pembangunan 3,244 unit Rusun. Kemudian, pembangunan 2.484 unit Rusus, 27.825 unit PSU, dan 103.000 unit Bantuan Rumah Swadaya.
Dukungan manajemen di Direktorat Jenderal Bina Kontruksi, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, BPSDM, BPIW, Setjen, dan Itjen sebesar Rp1,86 triliun terdiri dari perencanaan, pembinaan konstruksi, pengawasan, pembiayaan infrastruktur, penguatan SDM, dan layanan manajemen.
“Kegiatan pola padat karya tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp13,76 triliun, dengan perkiraan serapan tenaga kerja 650 ribu orang. Meskipun anggaran tahun depan mengalami penurunan, kami tetap mempertahankan agar anggaran padat karya tidak berbeda jauh dengan anggaran tahun 2022,” ujar Menteri Basuki.
Bidang Lain
Adapun rincian rencana kegiatan bidang sumber daya air sebesar Rp35,89 triliun. Selanjutnya di bidang permukiman sebesar Rp14,25 triliun.
“Kegiatan prioritas bidang jalan dan jembatan sebesar Rp40,25 triliun antara lain peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan sepanjang 15 km,” ucap Basuki.
Selain itu, pembangunan jalan nasional sepanjang 303,6 km dan pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 6,5 km. Kemudian, peningkatan aksesibilitas flyover/underpass/terowongan sepanjang 1.100 meter. Ada pula peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan struktur jalan sepanjang 3.831,3 km.
Kemudian, preservasi dan penggantian jembatan sepanjang 125,8 km dan preservasi rutin jalan sepanjang 47.017 km. Pembangunan jembatan nasional sepanjang 510 km, revitalisasi drainase dan jembatan gantung, serta padat karya. (SAN)