Target Realisasi Investasi Tercapai, Bagaimana dengan Sektor Properti?

Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta – Realisasi investasi sepanjang 2021 mencapai target, yakni sebesar Rp901,02 triliun. Dari jumlah tersebut, investasi sektor properti (perumahan, kawasan industri dan perkantoran) berkontribusi di posisi kedua dengan menyumbang sebesar Rp117,4 triliun.
“Realisasi (investasi) dari Januari sampai dengan Desember 2021 itu mencapai Rp901,02 triliun. Artinya melampaui target dari Rp900 triliun. (Investasi) industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya tetap menjadi nomor satu (di 2021, Rp117,5 Triliun). Nomor dua adalah perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp117,4 Triliun),” terang Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, belum lama ini.
Investasi sektor properti yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi sebesar Rp85,5 Triliun sepanjang tahun lalu dengan jumlah proyek investasi sebanyak 4.490 proyek. Sedangkan, kontribusi investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) di 2021 mencapai USD2.186,3 Juta dengan jumlah proyek investasi sebanyak 1.323 proyek.
Sementara untuk sektor hotel dan restoran, realisasi investasi sepanjang 2021 untuk PMDN mencapai Rp17,8 Triliun dengan jumlah proyek sebanyak 5.108. Investasi sektor hotel dan restoran yang berasal dari PMA mencapai USD432,2 juta dengan proyek sebanyak 3.044 proyek periode Januari-Desember 2021.
Kuartal IV-2021
Pada kuartal IV-2021, ucap Bahlil, investasi terbesar adalah ke sektor industri, yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Nilai investasi di sektor industri tersebut mencapai Rp34,8 triliun atau 14,4 persen dari total investasi di Kuartal IV-2021. Sedangkan posisi kedua adalah investasi di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai mencapai Rp28,6 triliun sepanjang kuartal IV-2021.
“Di urutan pertama industri, yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (investasinya) Rp34,8 triliun. Di urutan kedua adalah perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp28,6 triliun,” urai Bahlil.
Pada tahun 2022, Kementerian Investasi/BKPM menargetkan realisasi investasi mencapai Rp1.200 triliun atau naik lebih dari 30 persen.
“Untuk mendapatkan Rp1.200 triliun ini bukan pekerjaan yang mudah. Gagasan membangun peta potensi investasi maka telah melahirkan kreativitas baru yang dilakukan oleh deputi perencanaan membangun kurang lebih sekitar Rp156 triliun investasi baru,” ujar Bahlil. (SAN)