Gunakan Drone, Pemetaan Proyek Tol Cisumdawu Lebih Efisien

Bramor ppX, drone berjenis fixed wing untuk melakukan survei pemetaan (Foto: Istimewa)
Jakarta – Terra Drone Indonesia, perusahaan startup pemanfaatan drone industri berhasil menyelesaikan pekerjaan survei pemetaan udara menggunakan drone untuk proyek Tol Cisumdawu. Survei menggunakan drone tersebut berlokasi di Sumedang – Majalengka dengan total luas area kurang lebih ±30 km.
“Melalui berbagai teknologi dan pengalaman yang Terra Drone Indonesia miliki di sektor konstruksi, diharapkan dapat membantu para kontraktor lain untuk melakukan survey yang lebih efisien dari segi waktu, biaya dan meningkatkan keselamatan pekerja lapangan,” jelas CEO Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana dalam siaran pers yang diterima industriproperti.com, Jumat, 19 November 2021.
Teknologi drone menggunakan alat bernama Bramor ppX berjenis fixed wing yang rancangannya khusus untuk melakukan survei pemetaan. Bramor ppX mampu terbang hingga tiga jam sehingga mampu mengambil data di area yang luas hanya dalam sekali terbang. Selain durasi terbang yang lama, bramor ppX dapat menghasilkan data akurat sesuai kriteria kontraktor.
“Data akurat yang dihasilkan pun dapat menjadi acuan pengerjaan proyek hingga dapat selesai sesuai jadwal,” ungkap Michael.
Dalam pengerjaan infrastruktur besar seperti jalan tol, drone mampu memberikan data akurat dari hasil survey. Kemudian, kontraktor akan menggunakan data tersebut untuk perencanaan konstruksi. Beberapa perencanaan tersebut, antara lain untuk kebutuhan perhitungan biaya konstruksi, perencanaan teknis, rekayasa, operasi, manajemen pembangunan hingga pengambilan keputusan strategis lainnya.
Adapun survey pemetaan biasanya merupakan langkah awal pengerjaan proyek konstruksi. Hal tersebut berlaku dalam pengerjaan proyek jalan tol yang nantinya menghubungkan satu kota ke kota lain. Itu sudah pasti pengerjaannya meliputi area yang luas dan panjang.
Para kontraktor sebelumnya yang melakukan survey sehingga memakan tenaga dan biaya lebih banyak karena pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan pemetaan lahan. Selain itu, pengerjaan proyek jalan tol biasanya dengan membuka lahan baru untuk dibangun. Tidak jarang juga menyusuri gunung, hutan atau lahan yang tidak terjamah mengharuskan para surveyor menyusuri medan yang sulit dan risiko yang mungkin terjadi.
Jangkauan Drone
Namun dengan menggunakan teknologi drone, para surveyor tidak perlu melakukan hal tersebut. Sebab, drone dengan mudah menjangkau area luas dari jarak jauh dengan hanya melibatkan 2 orang, yakni pilot drone dan observer.
Selain itu, hasil data yang menjadi lebih cepat dan akurat karena menangkap area lahan secara visual oleh kamera dan sensor canggih khusus pemetaan. Selain itu, teknologi drone memiliki kemampuannya yang dapat membawa berbagai jenis kamera dan sensor, drone dapat menghasilkan berbagai jenis peta dalam satu kali terbang.
Tol Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan) sendiri akan beroperasi tahun ini. Harapannya, tol ini dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi. (SAN)