Sambut Tahun 2022, BI Ungkap Tiga Hal Ini

Silaturahmi Tahun Baru 2022 Bank Indonesia (Foto: Istimewa)
Jakarta – Hampir dua tahun, Indonesia dilanda ujian yang cukup berat di bidang perekonomian. Kini, memasuki tahun 2022, saatnya untuk membangun harapan dan optimisme. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan tiga hal dalam menyambut tahun 2022, yaitu bersyukur, bersinergi dan membangun harapan.
“Untuk itu pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menyampaikan tiga hal untuk menyambut tahun 2022. Yang pertama adalah bersyukur dan menyampaikan terima kasih dan membangun keyakinan atas apa-apa yang sudah kita raih,” terang Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam sambutannya di acara Silaturahmi Tahun Baru 2022 Bank Indonesia secara daring, Senin, 3 Januari 2022.
Perry melanjutkan, hal yang kedua adalah membangun komitmen, bersinergi, bekerja sama, berkolaborasi, bahu-membahu, dan tolong menolong.
“Itulah the power of together we can. Yang ketiga adalah membangun harapan, memperkuat optimisme bahwa tahun 2022 akan lebih baik. The power of the good news,” imbuh Perry.
“Bank Indonesia juga sangat bersyukur bisa berpartisipasi dalam membiayai masalah kesehatan dan kemanusiaan dengan pembelian SBN dari pasar perdana. Rp 215 triliun pada 2021 dan Rp224 triliun pada 2022. Juga sinergi yang sangat erat di bidang fiskal dan moneter,” kataq Perry.
Terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022, BI memperkirakan pertumbuhannya bisa mencapai 4,7 persen hingga 5,5 persen. Sementara tingkat inflasi bisa terjada di angka 2 persen hingga 4 persen.
“Dengan keyakinan dan dengan kebersamaan, Insyaallah tahun 2022 akan lebih baik dibandingkan tahun 2021,” ucap Perry.
Pemulihan Ekonomi
Seirama dengan Perry, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pentingnya kerja sama koordinasi, dan sinergi antarotoritas di tahun 2022. Sri Mulyani berharap tahun 2022 akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Kita sebagai policy maker bekerja sama dengan Pak Perry (Gubernur BI), OJK dalam hal ini Pak wimboh (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan/OJK) untuk bahu-mambahu terhadap berbagai hal, masyarakat, ekonomi, dan keuangan yang sangat kompleks,” jelas Sri Mulyani.
Sementara itu, tantangan pemulihan ekonomi masih ada baik dari domestik maupun global. Pemulihan ekonomi Indonesia saat ini masih memasuki tahap awal. “Tantangan masih sangat banyak. jadi pemulihan ekonomi masih pada tahap yang sangat awal. Masyarakat dan sektor sektor usaha sudah mulai bangkit,” ujar tutup Sri Mulyani. (SAN)