Page 24 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Agustus 2023
P. 24

ASPIRASI DAERAH

             Tahun Politik, Permintaan Hunian


                   di NTT Diyakini Tetap Tinggi




                                                  isnis properti di Nusa  Tenggara  Ti-  Selain itu, sejak awal tahun 2023, REI juga
                                                  mur (NTT) diproyeksi bertumbuh   berharap pengembang di daerah itu mulai
                                                  hingga 15% pada tahun ini, seiring   bisa menjual rumah toko (ruko) yang tengah
                                            Bdengan  meningkatnya  permintaan   menjadi tren di berbagai daerah seiring mulai
                                             pasar. Bahkan menyambut tahun politik, per-  menggeliatnya ekonomi pasca pandemi.
                                             mintaan terhadap properti diyakini tidak akan   “Komersial tumbuh dikarenakan develo-
                                             berubah.                           per mulai fokus untuk membangun rumah
                                                Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby meng-  di range harga Rp200 juta hingga Rp400 juta,”
                                             atakan permintaan properti di tahun politik   ungkap Bobby. 
                                             justru semakin meningkat karena  spending   Sebelumnya, banyak developer NTT
                                             di tahun politik sangat besar dan bukan tidak   justru fokus pada pembangunan rumah ko-
                                             mungkin meningkatkan daya beli.    mersial di atas Rp400 juta. Namun ternyata
                                                “Tahun ini sudah ada peningkatan dari   pasar di segmen itu sangat kecil dan sebagian
                                             tahun lalu. Jadi kami harapkan growth ini bisa   besar  diserap  oleh  pegawai  atau  karyawan
                    BOBBY PITOBY             sustainable sampai beberapa tahun menda-  swasta. 
                  KETUA DPD REI NTT          tang. Pertumbuhan diperkirakan sekitar 15%
                                             dari tahun lalu,” ujarnya yang dihubungi, baru-  Atasi Hambatan
                                             baru ini.                             Menurut Bobby, angka kekurangan paso-
                                                REI NTT memperkirakan sampai akhir   kan (backlog) perumahan di NTT mencapai
                                             tahun 2023 penyerapan pasar bisa menca-  90.536 unit rumah. Ditambah lagi, dengan
                                             pai 2.400 unit karena hingga akhir Juni pe-  rumah tidak layak huni (RTLH) NTT sebanyak
                                             nyerapan sudah mencapai 1.153 unit rumah   340 ribu unit. 
                                             yang masih didominasi rumah subsidi FLPP   Sayangnya meski  backlog  masih tinggi,
                                             dan Rumah Tapera.                  tetap ada kendala dari pemerintah terkait
                                                Optimisme Bobby bukan tanpa sebab,   perizinan. Kendala itu berasal dari sulitnya
                                             mengingat pada Juni lalu, REI NTT menye-  memperoleh Persetujuan Bangunan Gedung
                                             lenggarakan expo dan mampu merealisasikan   (PBG).
                                             penjualan yang memuaskan, yakni sebanyak   Bobby menyebutkan, pengurusan  PBG
                                             248 unit atau melebihi target sebanyak 150   di NTT masih rumit dan memakan waktu
                                             unit. Dimana sebagian merupakan rumah di   yang panjang. Masalahnya, ujar dia, untuk
                                             segmen komersial.                  pengurusan PBG harus melalui Badan Perta-
                                                Padahal, sejak 2020 hingga awal 2023,   nahan Nasional (BPN) dulu guna memastikan
                                             penyerapan rumah komersial di NTT masih   kesesuaian tata ruang (KKPR), kemudian baru
                                             sangat minim, bahkan hampir nihil. Kalaupun   diproses di dinas terkait. Diakui prosesnya
                                             ada penyerapan untuk rumah komersial,   menjadi semakin panjang dan lama.
                                             ungkap Bobby, didominasi harga rumah di   “Pengecekan sertifikat bisa memakan
                                             kisaran Rp300 juta hingga Rp400 juta per unit.   waktu satu bulan lebih. Apalagi kalau peng-
                                                Dari target penyerapan 2.400 unit rumah   urusan PBG-nya banyak lebih dari 100 unit,”
                                             di 2023, kontribusi rumah komersial ditarget-  ungkap Bobby. (Teti Purwanti)
                                             kan dapat mencapai 5% atau setara 120 unit. 



                                                 “Tahun ini sudah ada peningkatan dari

                                               tahun lalu. Jadi kami harapkan growth ini
                                               bisa sustainable sampai beberapa tahun
                                                mendatang. Pertumbuhan diperkirakan
                                                          sekitar 15% dari tahun lalu.”



          24   |  Edisi 200, Agustus 2023  |  RealEstat Indonesia
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29