Page 10 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi April 2024
P. 10

TOPIK UTAMA





































               TANTANGAN JAKARTA




                MENUJU KOTA GLOBAL






          UNDANG-UNDANG DAERAH KHUSUS JAKARTA (UU DKJ)         Adhamaski disela-sela acara Rakerda IAP Jakarta, baru-baru ini.
                                                                  Daya saing Jakarta terus mengalami penurunan. Merujuk Global
          MENGAMANATKAN JAKARTA SEBAGAI PUSAT PEREKONOMIAN     Financial Centres Index, rangking Jakarta turun dari 69 di tahun 2019
          NASIONAL DAN KOTA GLOBAL.                            menjadi  102  di  tahun  2023.  Sementara  Kearney  Global  City  Index
                                                               menyebutkan peringkat Jakarta anjlok dari 59 di tahun 2019 menjadi
                etapi upaya mencapai kota global tersebut bukan tanpa tan-  peringkat 74 di tahun 2023. Sedangkan MORI Global Power City Index
                tangan. Diperlukan pendekatan yang solutif agar daya saing   2023 menempatkan posisi daya saing Jakarta berada di bawah Kuala
                Jakarta meningkat dan tidak justru tertinggal dari kota dunia   Lumpur, Bangkok dan Singapura.
          T lainnya dan kota-kota penyangga di sekitarnya.        Sebagai kota global, IAP Jakarta melihat persaingan ketat Jakarta
             Ketua Ikatan Ahli Perencana Wilayah dan Kota (IAP) Jakarta, Adhama-  bukan hanya dengan kota-kota besar di dunia terutama di regional
          ski Pangeran menilai untuk menjadi kota global maka paradigma   ASEAN, tetapi juga bersaing dengan daerah di sekitar Jakarta seperti
          pembangunan  Jakarta  ke  depan  harus  berfokus  kepada  economic   PIK, BSD City atau Alam Sutera yang saat ini diminati sebagai lokasi
          growth atau pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing se-  headquarters korporasi dunia termasuk perusahaan jasa keuangan dan
          bagai pusat finansial dan investasi dunia.           asuransi.
             Oleh karena itu, Jakarta membutuhkan lebih banyak lagi kawasan   “Isu meningkatkan daya saing ini ke depan menjadi tantangan berat
          pusat bisnis (central business district/CBD) untuk kantor pusat (head-  bagi Jakarta sebagai kota keuangan, perdagangan dan investasi global.
          quarters) bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang berinvestasi   Apalagi perusahaan jasa tingkat tinggi mulai berpindah keluar Jakarta.
          di Indonesia.                                        Ini PR besar terlebih Jakarta tidak mempunyai sumber daya alam seperti
             “Persoalan sebenarnya adalah bagaimana kita meningkatkan daya   tambang nikel, batubara atau migas,” ungkap Adhamaski.
          saing Jakarta. Selama ini justru kita salah kaprah karena menganggap   Pengamat perkotaan dari Universitas Tarumanegara, Suyono Her-
          untuk menjadi kota global fokusnya harus menuntaskan persoalan   lambang menambahkan saat ini lahan di Jakarta semakin terbatas.
          kawasan kumuh, masalah akses penyediaan air bersih yang belum me-  Akibatnya, investasi yang saat ini masuk tidak lagi ke Jakarta, tetapi ke
          rata, atau pemenuhan sarana dan prasarana infrastruktur lainnya,” tegas   daerah-daerah di sekitarnya.

          10   |  Edisi 208, April 2024  |  RealEstat Indonesia
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15