Page 16 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi April 2024
P. 16
| | TOPIK KHUSUS TOPIK KHUSUS
MENAGIH INSENTIF UNTUK
PROPERTI RAMAH LINGKUNGAN
PEMERINTAH PERLU MEMBERIKAN INSENTIF SEBAGAI PENYEMANGAT KEPADA PENGEMBANG UNTUK MENERAPKAN PRINSIP PROPERTI YANG
BERKELANJUTAN DAN RAMAH LINGKUNGAN.
epala Badan Kajian Strategis DPP Realestat Indonesia Ignesjz Climate Transparency menyebutkan selain kendaraan bermotor,
Kemalawarta mengatakan perubahan iklim (climate change) sektor bangunan juga menyumbang hampir 40% dampak emisi karbon
menjadi salah satu masalah global yang kini terjadi di berbagai terhadap perubahan iklim yang bersumber dari pembakaran bahan
K belahan dunia. Krisis iklim telah mendorong Indonesia dan 194 bakar untuk pembangunan konstruksi, peralatan rumah tangga hingga
negara lain untuk menandatangani Paris Agreement di tahun 2016 yang jaringan listrik.
diwujudkan dengan Nationally Determined Contribution (NDC).
Target yang dipasang dalam NDC ini diyakini tidak hanya baik
terhadap lingkungan, namun juga memicu pengembangan investasi
hijau di Indonesia. Terlihat dari kewajiban yang diterapkan oleh Bursa
Efek Indonesia (BEI) mengenai penyampaian laporan berkelanjutan (ESG
Report) kepada emiten, serta adanya tuntutan masyarakat terhadap
perusahaan agar menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan terma-
suk di sektor properti.
“Bumi kita ini hanya satu. Jadi kalau terjadi global warming (pema-
nasan global) dan climate change tentu kita semua tidak boleh diam saja.
Semua pihak wajib mendukung upaya pemerintah termasuk pengem-
bang properti, dengan cara menjaga keseimbangan antara bisnis dan
lingkungan. Kita jaga alam untuk generasi mendatang,” tegas Iqnesjz
dalam sebuah diskusi media, baru-baru ini.
Berbagai upaya dapat dilakukan pengembang diantaranya melalui
desain bangunan, pemilihan bahan material, penerapan energi baru
terbarukan, serta pengelolaan sampah dan plastik secara benar. Selain
itu dikombinasikan dengan aktivitas penghijauan dan penggunaan
transportasi massal maupun pedestrian yang ramah bagi pejalan kaki.
Ignesjz menyebutkan pejalan kaki dan pesepeda harus lebih diprioritas-
kan daripada pengguna kendaraan bermotor. FOTO-FOTO: ISTIMEWA
16
16 | Edisi 208, April 2024 | RealEstat Indonesia | Edisi 208, April 2024 | RealEstat Indonesia