Page 34 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2023
P. 34
RISET
SURVEI BI TRIWULAN I-2023
HARGA RESIDENSIAL TERUS NAIK,
PENJUALAN AGAK LAMBAT
HASIL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL (SHPR) BANK INDONESIA (BI) MEMPERLIHATKAN HARGA RUMAH DI PASAR PRIMER SECARA
TAHUNAN TERUS MENINGKAT. INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL (IHPR) TRIWULAN I-2023 TERCATAT MENINGKAT TIPIS SEBESAR 1,79%
(YEAR ON YEAR/YOY) ATAU SEDIKIT LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN KENAIKAN PADA TRIWULAN SEBELUMNYA SEBESAR 2%.
ecara tahunan, kenaikan IHPR yang terbatas terutama terjadi densial terkontraksi sebesar 8,26% (yoy), padahal penjualan di triwulan
pada rumah tipe menengah yaitu sebesar 2,76% (yoy) lebih sebelumnya masih tumbuh positif sebesar 4,54% (yoy).
rendah dari 3,22% (yoy) pada triwulan IV-2022. Harga tipe rumah Penjualan pada triwulan I-2023 yang menurun disebabkan oleh
Skecil dan besar juga meningkat terbatas sebesar 1,77% (yoy) dan terkontraksinya penjualan rumah kecil dan besar masing-masing sebe-
1,36% (yoy) lebih rendah dari 2,08% (yoy) dan 1,43% (yoy) pada triwulan sar 15,64% (yoy) dan 6,52% (yoy). Sementara itu, penjualan rumah me-
IV-2022. nengah kembali tumbuh positif sebesar 6,55% (yoy), setelah terkontrak-
Disebutkan, secara spasial pergerakan indeks harga rumah yang si sebesar 18,88% (yoy) di triwulan selumnya.
melambat pada triwulan I-2023 terutama terjadi di Kota Pontianak, Yog- Berdasarkan jawaban responden, terdapat sejumlah faktor yang
yakarta dan Surabaya. menghambat penjualan properti residensial primer antara lain kenaikan
Sedangkan secara triwulanan, IHPR terindikasi melambat dengan harga bahan bangunan, masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR,
kenaikan hanya sebesar 0,42% (quarter to quarter/qtq) atau sedikit lebih proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, serta masalah
rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,47%. perpajakan.
Kenaikan harga properti residensial secara triwulanan yang melam- Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa pembiayaan non perban-
bat terutama disebabkan perlambatan kenaikan harga pada tipe kan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan
rumah menengah yang hanya sebesar 0,66% (qtq) dan rumah tipe properti residensial. Pada triwulan I-2023, sebesar 73,31% dari total ke-
besar sebesar 0,32%. Sementara harga rumah pada tipe kecil tercatat butuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana
meningkat sebesar 0,40% (qtq) atau lebih tinggi dibandingkan triwulan internal.
sebelumnya sebesar 0,32%. Sumber alternatif pembiayaan lain yang menjadi preferensi peng-
Perlambatan IHPR primer secara triwulanan terutama terjadi di Jabo- embang untuk pembangunan rumah primer antara lain pinjaman per-
debek sebesar 0,33% (qtq), Balikpapan sebesar 0,62% dan Bandung bankan dan pembayaran dari konsumen. Berdasarkan komposisi dana
sebesar 0,24%. internal, porsi terbesar berasal dari laba ditahan (36,96%) diikuti modal
Meski harga masih meningkat secara terbatas, tetapi dari sisi pen- disetor (55,54%).
jualan mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar “Sementara dari sisi konsumen, fasilitas KPR masih
primer pada triwulan I-2023 mengalami menjadi pilihan utama dalam pembelian properti
penurunan. Secara tahunan, residensial dengan pangsa sebesar 74,83% dari
penjualan properti resi- total pembiayaan,” ungkap Direktur Eksekutif
Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono
dalam keterangannya, baru-baru ini.
34
34 | Edisi 198, Juni 2023 | RealEstat Indonesia | Edisi 198, Juni 2023 | RealEstat Indonesia