Page 43 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2024
P. 43
RUMAH RAKYAT
Dengan memberikan prioritas terhadap
kelompok masyarakat miskin di bawah MBR
ini, maka hal itu sejalan dengan sasaran peme-
rintahan mendatang untuk meningkatkan
gizi masyarakat terutama anak-anak. Eman
menegaskan, peningkatan gizi tersebut tidak
cukup jika kualitas rumah dan lingkungan ma-
syarakat tidak dibenahi juga.
Sementara untuk rumah kelompok MBR
(affordable housing), Eman menilai saat ini telah
didukung berbagai kemudahan dari peme-
rintah seperti adanya bantuan uang muka,
pembebasan pajak dan suku bunga kredit
pemilikan rumah (KPR) yang rendah. Tinggal
dilakukan pembenahan syarat aturan dan pe-
nyempurnaan pada skim pembiayaannya agar
lebih mudah diakses MBR.
Dia menyebutkan, MBR adalah kelompok
masyarakat yang berkemampuan membeli
rumah karena memiliki penghasilan (antara
Rp6 juta sampai Rp7 juta per bulan) tetapi tidak
mencukupi sehingga perlu dibantu peme-
rintah dengan berbagai dukungan insentif. bagi masyarakat di sektor informal,” ungkap Selain urban fund, kata Eman, perlu dipikirkan
“Kelompok MBR ini tetap harus diperkuat Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) periode sumber pendanaan lain yang sifatnya tidak
dengan berbagai kemudahan sehingga mere- 2016-2019 itu. memberikan pembebanan baru terutama ke-
ka menjadi sanggup untuk membeli rumah,” Ditambahkannya, pengelolaan urban fund pada masyarakat, tetapi mengefektifkan yang
ungkap Eman yang kini menjabat Board of dapat diserahkan kepada lembaga keuangan sudah ada.
Directors Member FIABCI Dunia. perumahan seperti BP Tapera dan PT SMF “Misalnya apakah semua perusahaan
(Persero). Lembaga tersebut tinggal diberikan swasta atau BUMN telah melaksanakan prog-
Bentuk Urban Fund kewenangan untuk mengelola urban fund ram CSR sesuai aturan 2% dari keuntungan?
Untuk memenuhi penyediaan rumah lewat keputusan atau peraturan presiden. Lalu apakah pengembang yang membangun
maupun renovasi rumah bagi kelompok ma- hunian mewah sudah menjalankan ketentuan
syarakat di bawah MBR tersebut, pemerintah hunian berimbang? Banyak sumber-sumber
perlu turun tangan langsung untuk memba- lain yang dapat dilakukan tanpa membebani
ngun atau memperbaiki rumah masyarakat masyarakat dan negara,” tegasnya.
termasuk dengan menyiapkan dana dan ta- Eman juga mendorong pemerintah
nah jika diperlukan. pemberlakuan program reforma agraria
“Tentu keterbatasan anggaran pemerintah untuk penyediaan rumah masyarakat. Dia
yang terbatas menjadi masalah. Oleh karena memberi contoh banyaknya masyarakat ter-
itu pemerintah dapat melibatkan swasta atau utama di pesisir yang tidak memiliki tanah
donor asing melalui penghimpunan dana untuk dibangunkan rumah. Oleh karena itu,
abadi perkotaan (urban fund) sebagai alter- pemerintah diharapkan dapat melakukan re-
natif sumber pendanaan pemerintah dalam distribusi lahan bagi masyarakat yang kurang
pembangunan rumah, rusunawa, renovasi beruntung tersebut. Lalu rumahnya dibangun
rumah masyarakat atau program penata- pemerintah dengan anggaran negara maupun
an kampung kumuh,” jelas Eman. urban fund.
Urban fund bersumber dari dana- “Saya pikir tidak masalah ya (keterlibatan
dana yang tidak memerlukan pengem- pemerintah), karena tanah dan rumah
balian secara komersial baik dana pe- tersebut diberikan untuk rakyat Indo-
merintah, bantuan donor asing dan nesia sendiri yang memang membutuh-
pihak swasta termasuk dana corporate kan rumah layak. Nanti tinggal peng-
social responsibility (CSR). Sebagai dana awasannya diperkuat agar tepat
abadi, maka dana pokok urban fund tidak sasaran,” pungkas alumni Jurusan Tek-
akan dipakai, tetapi hanya memanfaatkan bu- nik Planologi Institut Teknologi Ban-
nganya saja. dung (ITB) tersebut. (Rinaldi)
“Selain memperbesar anggaran peruma-
han, urban fund juga dapat digunakan untuk SOELAEMAN SOEMAWINATA
subsidi selisih bunga bagi perumahan MBR PRAKTISI PERKOTAAN DAN PROPERTI
dan garansi (asuransi) pembiayaan perumahan
RealEstat Indonesia | Edisi 210, Juni 2024 | 43