Page 9 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2024
P. 9

TOPIK UTAMA


                                                                                   menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
                                                                                   Dengan backlog rumah yang besar mencapai
                                                                                   12,7 juta unit, mestinya dana FLPP juga diting-
                                                                                   katkan. Kalau tidak, backlog bisa semakin mem-
                                                                                   bengkak, karena kebutuhan perumahan makin
                                                                                   besar ke depan,” ujar Paul yang dihubungi,
                                                                                   baru-baru ini.
                                                                                      Faktanya, tambah dia, kuota FLPP pada 2024
                                                                                   justru turun sekitar 24% dari 220.000 pada 2023
                                                                                   menjadi 166.000 unit rumah. Tetapi, menurut
                                                                                   Paul, kuota tersebut sudah disesuaikan dengan
                                                                                   target pembangunan rumah pada Rencana
                   HERRY TRISAPUTRA ZUNA                 PAUL SUTARYONO            Pembangunan Jangka Menengah Nasional
                DIREKTUR JENDERAL PEMBIAYAAN          PENGAMAT PERBANKAN           (RPJMN) 2019-2024 sebesar 900.000 unit rumah.
               INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PUPR                                         “Jadi nanti ketika  pembangunan 166.000
                                                                                   itu tercapai, berarti target RPJMN 900.000 su-
                                                                                   dah  tercapai pula,” jelasnya.
               “Kami juga berharap persetujuan penam-  Selain itu, bergeraknya program FLPP ru-  Paul berkeyakinan Kementerian PUPR su-
            bahan kuota pembiayaan rumah subsidi ini   mah bersubsidi juga akan berdampak positif   dah mengajukan penambahan kuota pem-
            secepatnya keluar.  Tetapi memang FLPP ini   terhadap sektor perekonomian karena dapat   bangunan rumah melalui program FLPP, na-
            kan terkait kemampuan fiskal pemerintah, jadi   mendorong 175 bisnis ikutannya termasuk in-  mun dia memprediksi Kementerian Keuangan
            perlu  koordinasi  dengan  Kementerian  PUPR   dustri bahan bangunan.  sepertinya tetap akan mengacu kepada target
            dan Kementerian Keuangan,” kata Heru Pudyo   “Sektor perumahan ini penting untuk   RPJMN 2019-2024. (Rinaldi/Teti)
            dalam acara Temu 3 DPD REI di ICE BSD City, 12
            Juni 2024.
               Diakuinya, dari kuota FLPP tahun 2024,   “FLPP memang masih menjadi “jalan tol”
            saat ini tersisa sekitar 80.000 unit yang belum
            disalurkan, sehingga kuota KPR FLPP diprediksi   bagi MBR berpenghasilan maksimal
            akan habis terserap pada Agustus-September
            tahun ini.                             Rp8 juta per bulan untuk memiliki
               BP Tapera, menurut Heru Pudyo, bersama
            ekosistem perumahan dan pembiayaan peru-  rumah yang layak huni.
            mahan lainnya terus  mencari solusi  jangka
            menengah dan jangka panjang terkait per-
            masalahan kuota FLPP  antara lain dengan
            memperbaiki skema  creative financing  untuk
            memperluas jangkauan penyediaan rumah ba-
            gi MBR.
               Berdasarkan data BP  Tapera, segmen
            yang paling banyak memanfaatkan KPR FLPP
            rumah subsidi selama 14 tahun terakhir adalah
            karyawan swasta sebesar 77,5% dari total
            penyaluran  nasional.  Sementara  dari  tahun
            2010 hingga tahun 2024, provinsi dengan pe-
            nyaluran FLPP rumah subsidi terbanyak yaitu
            Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

            Bantu MBR
               Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono
            mengatakan  FLPP memang  masih menjadi
            “jalan tol” bagi MBR berpenghasilan maksimal
            Rp8 juta per bulan untuk memiliki rumah yang
            layak huni. Dengan suku bunga 5 persen, uang
            muka bisa 1 persen dengan tenor kredit sampai
            20 tahun, maka program ini sangat membantu
            keterjangkauan MBR.                                                                       FOTO-FOTO: ISTIMEWA

                                                                                        RealEstat Indonesia  |  Edisi 210, Juni 2024   |   9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14